Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Meteorit, Batu Sebesar Bola Sepak Jatuh dari Langit ke Sawah di India

Kompas.com - 28/07/2019, 12:44 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MADHUBANI, KOMPAS.com - Sebuah batu seukuran bola sepak yang diduga adalah meteorit jatuh di sebidang sawah di India timur, pada Rabu (24/7/2019).

Insiden itu membuat para petani berlarian menjauhi sawah tempat jatuhnya benda tersebut, yang berwarna coklat dan sempat berasap.

"Sejumlah petani sedang bekerja di sawah saat batu berat itu mendadak jatuh dari langit dan menimbulkan suara dentuman yang sangat keras," ujar Shirsat Kapil Ashok, pejabat pengadilan di distrik Madhubani, negara bagian Bihar, kepada AFP, Kamis (25/7/2019).

Warga baru berani kembali ke lokasi jatuhnya batu tersebut setelah kepulan asap mereda dan segera menarik keluar batu itu dari dalam lubang kawah yang terbentuk akibat jatuhnya batu itu.

Baca juga: Wajah Bulan Dihantam Meteorit Kecil saat Supermoon, Begini Dampaknya

Jatuhnya batu "meteorit" itu menghasilkan lubang kawah sedalam sekitar satu meter di permukaan tanah.

"Kami menemukan bahwa (batu) itu memiliki sifat magnetik yang sangat kuat. Beberapa bagiannya tambah berkilau dan beratnya mencapai 15 kilogram," lanjut Ashok.

Warga berdiri di sekeliling lubang di sawah yang diakibatkan sebuah benda batu berukuran bola sepak yang diduga meteorit, di negara bagian Bihar, India timur.AFP PHOTO / STR Warga berdiri di sekeliling lubang di sawah yang diakibatkan sebuah benda batu berukuran bola sepak yang diduga meteorit, di negara bagian Bihar, India timur.
Batu tersebut segera diserahkan kepada otoritas berwenang untuk dianalisis oleh para ilmuwan sebagai kemungkinan sebuah meteorit.

Meteorit merupakan bagian dari meteor yang tersisa dan dapat mencapai permukaan Bumi setelah terbakar saat memasuki lapisan atmosfer.

Pada 2016, pihak berwenang di negara bagian Tamil Nadi, India selatan melaporkan bahwa sebuah meteorit telah jatuh dan menimba bus, menewaskan sopir dan melukai tiga lainnya.

Namun klaim itu dibantah badan antariksa AS, NASA, yang mengatakan bahwa objek itu bukanlah meteorit.

Baca juga: 30 Tahun Cuma Jadi Ganjal Pintu, Meteorit Ini Harganya Rp 1,5 Miliar

Sebelumnya pada Februari 2013, sebuah meteorit dilaporkan jatuh di Pegunungan Ural, Rusia, menciptakan gelombang kejut yang melukai 1.200 orang dan merusak ribuan rumah penduduk.

Bumi dibombardir oleh lebih dari 100 ton material luar angkasa seukuran debu dan pasir setiap harinya. Namun benda berukuran lebih besar sangat jarang.

Sekitar setahun sekali, asteroid seukuran mobil menghantam lapisan atmosfer dan menciptkan bola api di langit, seperti yang melintasi langit Kanada, pada 24 Juli. Namun kebanyakan akan terbakar habis sebelum sempat mencapai permukaan Bumi, menurut NASA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com