Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pengunjuk Rasa Pro-Demokrasi Gelar Aksi di Bandara Hong Kong

Kompas.com - 26/07/2019, 17:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

HONG KONG, KOMPAS.com - Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Bandara Internasional Hong Kong, Jumat (26/7/2019), dengan membawa plakat, poster, dan selebaran menentang RUU ekstradisi yang telah ditangguhkan.

Massa demonstran berkerumun di aula kedatangan bandara demi menarik perhatian pengunjung internasional atas situasi yang terjadi di kota semi-otonom itu.

Sesekali para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel seperti "Bebaskan Hong Kong", yang berhema di dalam bangunan bandara.

Massa aksi juga menyerukan agar dilakukannya penyelidikan atas respons lambat dari aparat kepolisian saat terjadinya insiden penyerangan oleh sekelompok pria berkaus putih dan bersenjatakan tongkat terhadap pengunjuk rasa di stasiun MRT di Yuen Long, Minggu (21/7/2019) lalu.

Baca juga: Situasi Memanas, Singapura Peringatkan Warganya di Hong Kong Jauhi Bandara

Setidaknya 45 orang terluka dan dilaporkan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

"Dunia telah memperhatikan kami dalam beberapa minggu terakhir," ujar Jeremy Tam, seorang mantan pilot dan anggota parlemen yang membantu terlaksananya aksi protes dengan karyawan sektor penerbangan lainnya.

"Kami hanya percaya bahwa bandara adalah cara paling langsung bagi semua wisatawan untuk menjelaskan apa yang terjadi di Hong Kong," tambahnya.

Pihak kepolisian Hong Kong akhirnya memberikan persetujuan untuk dilakukannya aksi di bandara, namun menegaskan melarang rencana aksi protes lainnya yang direncanakan di Yuen Long, pada Minggu (28/7/2019) mendatang.

Para peserta aksi demonstran menggunakan cara mereka masing-masing untuk menarik perhatian pengunjung bandara dan turis yang baru mendarat.

Mereka juga mengumpulkan tanda tangan untuk petisi yang mendesak pemerintah Hong Kong agar menuntut para pelaku kekerasan dan penyerangan terhadap para pengunjuk rasa.

Baca juga: Situasi Hong Kong Memanas, Polisi Larang Aksi Protes Menentang Triad

Seorang pramugari, Meryl Yeung (29), yang baru saja turun dari penerbangan langsung bergabung dalam aksi protes. Menurutnya, sangat penting untuk memastikan orang-orang di China mengetahui tentang aksi protes di Hong Kong.

"Sangat penting untuk datang ke bandara dan memberi tahu orang asing apa yang sebenarnya terjadi di Hong Kong," katanya kepada AFP.

"Mereka tidak tahu sama sekali dan hanya mendapatkan informasi dari satu sisi. Mereka pikir semua orang... datang ke aksi protes, ke rapat umum, semua adalah perusuh, atau mempromosikan kemerdekaan Hong Kong," katanya.

Sementara itu, dari Otoritas Bandara Hong Kong (AA) telah mengerahkan petugas tambahan sehubungan dengan aksi protes tersebut.

"Langkah-langkah telah diterapkan di terminal untuk tetap memfasilitasi penumpang dan memastikan kelancaran operasi bandara," kata juru bicara.

"Otoritas bandara telah mengaktifkan Pusat Darurat Bandara dan telah bekerja sama dengan mitra bisnisnya untuk memastikan operasional di bandara tetap berjalan normal," lanjut pernyataan juru bicara dikutip Channel News Asia.

Baca juga: Polisi Gunakan 55 Kaleng Gas Air Mata Bubarkan Massa Unjuk Rasa di Hong Kong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com