Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Korban yang Terlupakan dari Perang Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 26/07/2019, 13:40 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

"<ereka tak mengatakan kami harus ergi ke mana. Kami sungguh-sungguh sendirian," kata Zainab yang kini berusia 33 tahun kepada BBC Pakistan.

"Kami membawa barang yang bisa kami bawa, naik ke truk, berdesakan dengan para tetangga. Kami meninggalkan yak dan kambing kami ke tangan Tuhan," tambah dia.

Zainab dan wara desa Ganokh kemudian menuju ke kota Skardu yang berjarak 150 kilometer ke sebelah utara.

Di sana mereka tinggal selama dua bulan di gubuk yang diberikan warga setempat hingga Pakistan mengumumkan gencatan senjata dan menarik mundur pasukannya dari wilayah India.

"Saat perang berakkhir ada dua hal yang muncul di benak warga. Salah seorang tetangga yang kembali ke desa mengatakan sebagian besar rumah hancur, demikian juga kebun, dan sebagian besar ternak mati," kenang Zainab.

"Jadi suami saya memutuskan, kami akan pergi ke Islamabad di mana seorang teman berjanji memberikan pekerjaan untuknya," tambah dia.

Ghulam Mohammad, warga satu wilayah engan Zainab, juga memutuskan untuk tidak kembali ke desanya.

Saat perang pecah, Ghulam baru berusia belasan, terpaksa meninggalkan kebun aprikot dan ternaknya di desa Hargosel.

Kedua orangtuanya sudah meninggal dunia dan Ghulam tak memiliki saudara kandung atau kerabat lain juga milih pergi ke Skardu.

"Beberapa orang mendirikan tenda di gurun di luar kota. Beberapa lainnya bahkan tak memiliki tenda. Sungguh malam yang menyedihkan," kenang Ghulam.

Zainab Bibi dan Ghulam Mohammad berasal dari Karmang, sebuah lembah di wilayah Gilgit-Baltistan yang jatuh ke tangan Pakistan setelah Inggris membelah India pada 1947.

Namun, wilayah itu diperlakukan sebagai bagian dari wilayah Kashmir yang diperebutkan di bawah resolusi PBB yang terbit pada 1948.

Dua kali Pakistan mencoba mengirim pasukannya ke Kashmir untuk memicu pemberontakan terhadap India yaitu pada 1947 dan 1965.

Pakistan membantah keterlibatannya dan menyebut penduduk lokal Kashmir yang memerangi tentara India.

Perang di dataran tinggi Kargil juga dimulai dengan gaya yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com