Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terjang Taman Nasional di India, 17 Badak Cula Satu yang Terancam Punah Mati

Kompas.com - 25/07/2019, 21:48 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

ASSAM, KOMPAS.com - Banjir besar menerjang salah satu tanam nasional paling terkenal di India, membunuh hingga lebih 200 hewan liar, termasuk 17 ekor badak bercula satu yang terancam punah.

Disampaikan pejabat setempat, hingga sekitar 40 persen wilayah Taman Nasional Kaziranga di negara bagian Assam telah terendam air, menyusul hujan lebat yang turun selama 10 hari berturut-turut.

Cuaca buruk yang melanda negara bagian di India timur laut itu juga telah menewaskan hingga lebih dari 70 orang.

Taman nasional yang masuk dalam daftar situs warisan dunia menurut UNESCO itu merupakan rumah bagi populasi badak bercula satu terbesar di dunia, dan telah menarik ribuan wisatawan dari seluruh dunia setiap tahunnya.

Baca juga: Banjir Terjang Taman Margasatwa, Seekor Harimau Ngungsi ke Rumah Warga

Kini, seiring mulai surutnya genangan air, pihak berwenang khawatir jumlah hewan yang ditemukan mati diperkirakan akan meningkat.

"Sampai saat ini kami mendata sebanyak 205 hewan mati. Angka itu termasuk 17 badak bercula satu, 112 rusa, 12 rusa sambar, 18 babi hutan, tujuh rusa rawa, dua kerbau, tiga landak, dan seekor gajah," kata direktur taman nasional, P Sivakumar, kepada AFP, Rabu (24/7/2019).

Ditambahkannya, selain mati tenggelam maupun karena banjir, sejumlah hewan juga mati karena tertabrak kendaraan saat kabur dari banjir dan mencoba menyeberangi jalan raya yang melintasi Kaziranga.

"Kami menemukan 16 ekor rusa dan seekor sambar yang mati tertabrak mobil," tambahnya.

Sivkumar mengatakan, seiring banjir yang mulai surut, sejumlah hewan yang kabur pun mulai kembali. "Situasi setelah banjir mulai berangsur-angsur membaik," ujarnya.

Baca juga: 14 Ekor Singa Dilaporkan Lepas dari Taman Nasional di Afrika Selatan

Petugas taman nasional bersama relawan juga telah menyelamatkan 69 hewan yang terdampar, termasuk tiga badak dan seekor gajah. Namun beberapa kemudian mati di pusat rehabilitasi.

Sivkumar mengatakan, larangan menambang di perbukitan Karbi Anglong di dekat taman nasional sedikti banyak telah membantu menyelamatkan nyawa hewan-hewan dari banjir karena daerah itu menjadi tempat perlindungan bagi hewan yang melarikan diri dari air yang naik.

"Hewan-hewan biasanya menghindari dataran tinggi karena adanya pertambangan. Mereka takut kontak dengan manusia," katanya.

Para penjaga hutan yang berpatroli di tambang telah melihat kerbau, badak, gajah, dan bahkan harimau yang menyelamatkan diri.

Cuaca buruk dengan hujan deras yang turun terus menerus telah menggenangi lebih dari 4.000 desa di Assam, memaksa ratusan ribu orang masuk ke kamp-kamp darurat.

Sementara total lebih dari 650 jiwa melayang akibat bencara banjir dan cuaca buruk yang melanda India, Nepal, Bangladesh, dan Pakistan.

Baca juga: Diseruduk Bison di Taman Nasional, Gadis Usia 9 Tahun Terlempar ke Udara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com