Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Tertua di Dunia asal Tunisia Beji Caid Essebsi Meninggal di Usia 92 Tahun

Kompas.com - 25/07/2019, 19:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TUNIS, KOMPAS.com - Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi yang merupakan presiden tertua di dunia yang masih menjabat dilaporkan meninggal di usia 92 tahun.

Politisi veteran yang menjadi kepala negara tertua di dunia setelah Ratu Elizabeth II asal Inggris berkuasa pada 2014, atau tiga tahun setelah munculnya Arab Spring.

Baca juga: Negaranya Diguncang Bom Bunuh Diri, Presiden Tunisia Masuk Rumah Sakit

Dilansir AFP Kamis (25/7/2019), dia masuk rumah sakit karena didera penyakit pada akhir Juni lalu, dan diberitakan kembali masuk ke ruang perawatan darurat.

"Segalanya tidak berjalan dengan baik," ucap anak presiden tertua di dunia itu, Hafedh Caid Essebsi setelah sang ayah kembali dirawat di rumah sakit.

Kanselir Jerman Angela Merkel pada Kamis mengucapkan belasungkawa dan menyebut Essebsi sebagai "aktor berani yang menapak ke jalan demokrasi".

Khawatir akan terjadinya kekosongan kekuasaan jelang pemilu November mendatang, baik politisi maupun pengguna media sosial meminta adanya transparansi soal kesehatan Essebsi.

Konstitusi Tunisia yang diadopsi pada 2014 mempunyai dua solusi jika terjadinya kekosongan kekuasaan. Pertama, perdana menteri bisa mengambil alih tugas presiden tak lebih dari 60 hari.

Jika masa kekosongan itu ternyata berlangsung lama, ketua parlemen bakal mendapat tanggung jawab sebagai pelaksana presiden hingga 90 hari ke depan.

Dua solusi itu harus didasarkan pada pengadilan konstitusi setelah ditemukannya bukti cukup bahwa presiden dianggap tidak mampu menjalankan tugasnya.

Namun delapan tahun sejak bergulirnya Arab Spring untuk mendongkel diktator Zine El Abidine Ben Ali, Tunisia masih belum mempunyai pengadilan konstitusi.

Selama masa pengabdiannya, Beji Caid Essebsi pernah bertindak sebagai penasihat bapak pendiri Tunisia Habib Bourguiba, dan sempat menduduki posisi penting di era Ben Ali.

April lalu, dia pernah mengumumkan tidak akan kembali mencalonkan diri dalam pemilu November demi memberikan jalan bagi generasi yang lebih muda.

Rencananya, pemilu presiden bakal diselenggarakan 17 November. Sebelumnya, bakal digelar pemilihan anggota parlemen pada 6 Oktober mendatang.

Baca juga: Jet Tempur Pasukan Khalifa Haftar Mendarat Darurat di Jalanan Tunisia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com