Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adopsi 118 Anak, Ibu Ini Malah Dipenjara 20 Tahun

Kompas.com - 25/07/2019, 19:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

Antara lain kabar bahwa dia telah berjuang melawan kanker dan sudah menghabiskan selurh kekayaannya. Jumlah anak yang diadopsinya pun bertambah mencapai 118 orang di 2017.

Aksinya mulai terbongkar ketika pemerintah mendapatkan informasi tentang adanya aktivitas mencurigakan pada 2017. Jadi, mereka melakukan penyelidikan.

Hasilnya, polisi menemukan uang 20 juta yuan, atau Rp 40,6 miliar dan 20.000 dollar AS, sekitar Rp 279,5 juta, di rekening bank, mobil Land Rovers dan Mercedes Benz.

Polisi mengetahui bahwa dia melakukan kegiatan ilegal sejak 2011. Di antaranya adalah manipulasi dengan menyuruh anak yang diadopsinya bermain di lokasi konstruksi.

Seperti contoh, Li meminta salah satu anaknya supaya bermain di bawah truk sehingga proses pembangunan tak bisa dijalankan, dan kemudian memerasnya.

Li juga mendapatkan uang dengan dalih menggunakan nama panti asuhan "Desa Cinta". Dia pun ditahan pada Mei lalu dengan 74 anak masih di panti asuhan.

Anak-anak itu kemudian diserahkan ke berbagai fasilitas sekolah milik pemerintah. Netizen di Weibo menyebut Li sebagai serigala berbulu domba.

"Menjijikkan. Paman saya sebenarnya sudah memberikan donasi kepada panti asuhan tersebut," kata salah seorang warganet di Weibo. Ada pula yang menyebut julukan "Ibu Cinta" Li harus dihapus.

Baca juga: Pasutri Marli dan Sopiani Penemu Bayi Malang, Ingin Mengadopsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com