WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku diminta untuk menjadi penengah dalam sengketa India dan Pakistan atas dataran Kashmir.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan di Washington, Trump berkata dia mengklaim diminta oleh Perdana Menteri India Narendra Modi.
Baca juga: Militan Top Paling Diburu di India Ditembak Mati di Kashmir
Diwartakan BBC Senin (22/7/2019), Modi meminta jika presiden dari Partai Republik itu bersedia jadi penengah konflik dua negara yang berusia 70 tahun itu.
"Jika saya bisa membantu soal Kashmir, saya tentu bakal senang sekali menjadi mediator. Jika ada yang bisa saya bantu, maka katakanlah," ujar Trump kepada Khan.
Selain kontra-terorisme dan pertahanan, pertemuan Trump dan Khan juga membahas perdagangan dan investasi demi menyehatkan neraca pembayaran yang dilanda krisis.
Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam keterangannya menuturkan, kedatangan Khan ke Washington bakal "memperbarui dan menghidupkan kembali hubungan dua negara".
Hubugan positif itu terlihat ketika Trump pekan lalu menyatakan bahwa Islamabad sudah menangkap "dalang" serangan teror di Mumbai pada 2008 silam.
Namun faktanya, Hafiz Saeed yang merupakan pendiri kelompok Lashkar-e-Taiba itu sudah berulang kali ditangkap dan dibebaskan otoritas Pakistan dalam 20 tahun terakhir.
Alih-alih bersembunyi, pria yang dihargai 10 juta dollar oleh AS pada 2012 itu memimpin kampanye maupun pergerakan dalam pemilu Pakistan baru-baru ini.
Trump juga memuji Pakistan sudah memberikan banyak bantuan kepada AS dalam proses negosiasi damai dengan Taliban untuk mengakhiri konflik di Afghanistan.
Diberitakan AFP, Pakistan sebelumnya merupakan negara pendukung utama kelompok Taliban ketika mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada 1990-an silam.
Karena itu, AS bermaksud menggunakan pengaruh Pakistan dalam upaya mendesak Taliban guna melakukan perdamaian dengan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.
Baca juga: Ada Ancaman Serangan Teroris, 2 Pangkalan Udara India di Kashmir Siaga
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.