KOMPAS.com - Iran mengklaim telah berhasil membongkar jaringan mata-mata yang bekerja untuk badan intelijen Amerika Serikat, CIA.
Disampaikan Kementerian Intelijen Iran, sejumlah warga Iran telah direkrut oleh AS untuk menjadi mata-mata dan disusupkan ke sektor-sektor penting Iran, seperti ekonomi, nuklir, hingga teknologi siber.
Berikut ini lima fakta yang telah terungkap seputar klaim Iran yang membongkar jaringan intelijen AS:
Kementerian Intelijen Iran menyebut bahwa mereka telah menahan sebanyak 17 warga Iran yang diduga telah direkrut menjadi mata-mata CIA.
Para terduga mata-mata AS itu ditangkap antara Maret 2018 hingga Maret 2019.
Intelijen Iran menyatakan telah mengungkap jaringan mata-mata yang berhubungan dengan CIA itu pada Juni lalu.
Menurut pejabat intelijen Iran yang enggan disebutkan namanya, berdasarkan petunjuk yang didapatkan, CIA diyakini melakukan perekrutan untuk membentuk jaringan baru.
Baca juga: Iran Klaim Bongkar Jaringan CIA dan Hukum Mati Terduga Mata-mata
Lantas bagaimana cara AS hingga dapat merekrut banyak warga Iran untuk bekerja sebagai mata-mata mereka?
Diungkapkan kepala kontra-intelijen Iran, para terduga mata-mata itu direkrut berdasarkan metode yang disebut dengan "Jebakan Visa".
"Jebakan itu dibuat oleh CIA untuk warga Iran yang ingin bepergian ke AS," ujar pejabat intelijen Iran, seperti dikutip media pemerintah IRNA.
Dijelaskan, agen CIA akan mendekati individu yang sedang mengurus visa, sementara yang lain dipaksa saat hendak memperbarui visa mereka.
Selain itu, para mata-mata juga mengaku mendapat tawaran menggoda, termasuk pindah ke AS dan mendapat uang serta pekerjaan yang layak.
Baca juga: Versi Iran, Begini Cara CIA Rekrut Agen Rahasia dan Menyusup ke Negaranya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.