Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bulan Lebih Ditahan, Kapal Tanker Iran Dibebaskan Arab Saudi

Kompas.com - 22/07/2019, 22:50 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi dilaporkan telah melepaskan sebuah kapal tanker minyak milik Iran yang telah ditahan selama lebih dari dua bulan.

Diberitakan kantor berita Mehr, kapal tanker Happyness-1, milik Perusahaan Tanker Nasional Iran (NITC) yang mengangkut lebih dari 1 juta barel bahan bakar minyak, mengalami kerusakan di Laut Merah, lepas pantai Jeddah, Arab Saudi, pada 30 April.

Kapal tersebut akhirnya dibawa ke pelabuhan di Arab Saudi untuk mendapat perbaikan. Namun setelahnya, pejabat Saudi mencegah kapal tanker itu meninggalkan pelabuhan Jeddah, meski telah membayar biaya pemeliharaan dan perbaikan seperti yang diminta pemerintah Saudi.

Otoritas Saudi baru membebaskan kapal tanker itu beserta seluruh awak kapalnya, yakni 24 warga Iran dan dua warga Bangladesh, setelah lebih dari dua bulan ditahan.

Baca juga: Arab Saudi Tahan Kapal Tanker Iran di Pelabuhan Jeddah

Pembebasan kapal tanker Iran itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah perairan Timur Tengah, menyusul penyitaan sebuah kapal tanker berbendera Inggris oleh pasukan Garda Revolusi Iran.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan, penyitaan kapal tanker itu menimbulkan pertanyaan serius terkait keamanan pengiriman Inggris dan pengiriman internasional di Selat Hormuz.

Berbicara kepada wartawan Sabtu (2/7/2019) malam setelah pertemuan pemerintah darurat tentang intersepsi, Hunt mengatakan penahanan kapal Stena Impero oleh Iran sepenuhnya dan sama sekali tidak dapat diterima.

Hunt mengatakan bakal mengambil langkah-langkah guna menjamin keamanan kapal-kapal Inggris.

Namun Hunt mengatakan, ketika berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, pihaknya kembali menolak pernyataan Iran bahwa penyitaan kapal tanker Inggris itu sebagai balasan untuk penahanan kapal tanker Iran di Gibraltar oleh Marinir Kerajaan pada 4 Juli.

Dia mengatakan, kapal tanker Iran yang disita di lepas pantai Gibraltar karena melanggar sanksi Uni Eropa dengan membawa minyak ke Suriah, membuat penahanannya di perairan wilayah hukum Inggris.

Baca juga: Marinir Kerajaan Inggris Serbu Kapal Tanker Super Pakai Helikopter dan Speedboat

"Kami perlu melihat pembatalan penyitaan ilegal atas kapal berbendera Inggris, kami perlu kapal kami dilepaskan, dan kami sangat peduli tentang keselamatan dan kesejahteraan 23 awak kapal," ujar Hunt.

Langkah tit-for-tat oleh Iran itu mendapat kecaman dari negara Eropa penanda tangan perjanjian nuklir 2015 antara Iran dengan negara kekuatan dunia, termasuk Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com