Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembakaran Studio Animasi di Jepang, Bos Kyoto Animation: Saya Tak Bisa Berkata-kata

Kompas.com - 20/07/2019, 17:18 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KYOTO, KOMPAS.com - Bos Kyoto Animation angkat bicara soal kasus pembakaran studio animasi yang menewaskan 34 orang pada Kamis (18/7/2019) lalu.

Presiden perusahaan Kyoto Animation Hideaki Hatta mengatakan pihaknya tak bisa berkata apa-apa atas tragedi yang menimpa rekan-rekannya.

"Beberapa dari mereka baru bergabung dengan kami pada April. Dan tanggal 8 Juli lalu, saya memberi mereka bonus pertama mereka, meski tidak banyak," katanya.

"Orang-orang yang masih memiliki masa depan yang menjanjikan kehilangan nyawa mereka. Saya tidak tahu harus berkata apa. Daripada merasa marah, saya tidak bisa berkata-kata," ujar Hatta, dikutip AFP.

Baca juga: Korban Tewas Pembakaran Kyoto Animation Bertambah Jadi 34 Orang

Hatta menambahkan, banyak dari para korban serangan pembakaran itu merupakan wanita muda.

Diberitakan stasiun NHK, sebanyak 15 korban tewas akibat pembakaran diketahui berusia 20-an tahun, sementara 11 korban berusia 30-an tahun.

Ada enam korban yang berusia 40-an dan satu yang setidaknya telah berusia 60 tahun.

Sebanyak 33 korban tewas di lokasi kebakaran, sementara satu korban terakhir meninggal di rumah sakit pada Sabtu (20/7/2019). Identitas para korban belum diungkapkan.

Terkait tersangka pelaku pembakaran, yang telah diidentifikasi polisi sebagai Shinji Aoba (41), warga Saitama, pinggiran utara Tokyo, Hatta mengaku tidak mengenal.

Sementara terkait klaim penjiplakan terhadap novel karya pelaku yang disebut sebagai alasannya melakukan serangan pembakaran, Hatta mengaku tidak tahu, bahkan belum pernah melihat korespondensi dari tersangka.

Baca juga: Tersangka Pelaku Mengaku Sengaja Bakar Gedung Kyoto Animation

Tersangka yang mengaku sengaja melakukan pembakaran telah diamankan oleh polisi segera setelah insiden, namun belum ditahan karena masih menjalani perawatan di rumah sakit untuk luka bakar yang dialaminya.

Menurut stasiun televisi Nippon TV, yang mengutip pernyataan pihak polisi, tersangka sempat terlihat membawa setidaknya satu kaleng bensin ke pintu masuk gedung sebelum menyalakan api sambil meneriakkan kata "mati". Polisi belum bersedia memberi komentar lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com