Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Pecahkan Rekor Perdana Menteri Israel Paling Lama Menjabat

Kompas.com - 20/07/2019, 11:52 WIB
Ericssen,
Agni Vidya Perdana

Tim Redaksi

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Benjamin Netanyahu memecahkan rekor sebagai perdana menteri Israel yang paling lama menjabat dalam sejarah negara Zionis.

Tepat hari ini, Sabtu (20/7/2019), Netanyahu resmi memimpin Israel selama 13 tahun 128 hari, sehari lebih lama dari pendiri yang juga perdana menteri pertama Israel David Ben-Gurion.

Bibi, demikian dia akrab dipanggil, telah memimpin Israel dalam dua kesempatan terpisah.

Pada 1996, Netanyahu sempat mencatatkan dirinya dalam sejarah Israel sebagai perdana menteri termuda yang menjabat di usia 46 tahun. Periode pertama diembannya selama tiga tahun hingga kekalahannya pada pemilu 1999.

Sempat pensiun dari dunia politik, Netanyahu kembali menjabat sebagai menteri kabinet pada 2002 hingga kembali terpilih sebagai orang nomor satu di Israel pada tahun 2009.

Baca juga: Netanyahu: Kita Tidak Bisa Izinkan Iran Miliki Persenjataan Nuklir

Sejak itu, pemimpin Partai Likud ini tidak tergoyahkan dari pucuk kepemimpinan pemerintah Israel.

Netanyahu juga memenangi pemilu Israel pada tahun 2013 dan 2015, yang membawanya menyamai rekor Ben-Gurion untuk empat kali diberi mandat sebagai perdana menteri.

Gaya kepemimpinannya yang berhaluan konservatif garis keras terutama dalam isu militer serta hubungan dengan Palestina dinilai sebagai kunci popularitasnya yang tetap tinggi di mata rakyat Israel.

Perekonomian Israel yang terus tumbuh turut menjadi faktor lain mengapa dia tidak terkalahkan di bilik suara.

Namun para pengkritik mencibirnya sebagai sosok yang tidak demokratis dan anti-kritik dengan merujuk pada kebijakan represifnya terhadap oposisi serta minoritas warga Arab di Israel.

Netanyahu saat ini sedang menghadapi periode sulit yang akan menguji seberapa lama dia dapat mempertahankan kekuasaannya.

Netanyahu selaku perdana menteri Israel saat ini sedang diinvestigasi terkait dengan sejumlah skandal korupsi.

Jaksa Agung Israel mengumumkan pada Maret lalu bahwa institusinya berencana untuk mendakwa Netanyahu secara resmi.

Sejauh ini dakwaan tersebut belum diajukan dan Netanyahu telah berulang kali membantah tuduhan itu.

Baca juga: Netanyahu: Iran Telah Memeras Masyarakat Internasional

Di tengah dorongan untuk mengundurkan diri, Netanyahu yang merupakan alumnus Universitas Harvard mengecam rencana dakwaan sebagai upaya politik untuk menjatuhkannya.

Mandat Netanyahu juga akan dipertaruhkan pada bulan September ketika rakyat Israel akan kembali memilih di pemilihan parlemen atau Knesset.

Pemilu dini atau ulang terpaksa digelar hanya lima bulan setelah pemilu bulan April lalu ketika Netanyahu yang menang tipis secara mengejutkan gagal membentuk pemerintahan mayoritas dalam batas waktu yang telah ditentukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com