Kapal itu disita setelah diduga hendak membawa minyak Iran ke Suriah yang jika benar, merupakan pelanggaran terhadap sanksi yang diterapkan Uni Eropa (UE).
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khaemeni menyerukan tindakan penyitaan kapal tanker itu adalah "pembajakan", dan memperingatkan Inggris akan aksi balasan.
Beberapa hari kemudian, kapal Angkatan Laut Inggris mengusir kapal patroli Iran yang hendak mendekati kapal tanker mereka ketika berlayar di Selat Hormuz.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dia bakal segera berdiskusi dengan pemerintah Inggris. "Mereka adalah sekutu terbaik kami," ujarnya.
Baca juga: LSM Israel Ajukan Petisi Jual Kapal Tanker Iran yang Disita untuk Kompensasi Korban Hamas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.