Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Iran Tahan Kapal Tanker Inggris di Selat Hormuz

Kompas.com - 20/07/2019, 10:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

TEHERAN, KOMPAS.com - Pasukan Iran melalui Garda Revolusi menyatakan, mereka telah menahan kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuz karena melanggar "aturan maritim internasional".

Operator Stena Impero menuturkan, kapal mereka masih belum berhasil dihubungi dengan kendali atas kapal tidak lagi berada di tangan awak sepenuhnya.

Baca juga: Garda Revolusi Iran Klaim Menahan Sebuah Kapal Tanker Minyak Asing

Dilansir Sky News Jumat (19/7/2019), baik Stena Bulk maupun Northern Maritime Management berujar kapal mereka sudah mematuhi regulasi navigasi internasional.

Kapal tanker itu disebut berbelok ketika hendak menuju Jubail dan mengarah ke Iran setelah didekati oleh kapal angkatan laut berukuran kecil dan helikopter.

Direktur eksekutif sekaligus presiden Stena Bulk Erik Hanell menuturkan, terdapat 23 pelaut di dalam kapal yang terdiri dari warga negara Filipina hingga Rusia.

"Hingga saat ini belum dilaporkan adanya korban luka. Keselamatan serta kesejahteraan dari kru merupakan fokus utama kami," ujar Hanell dalam pernyataan resmi.

Sementara satu kapal tanker lain yang juga dilaporkan disita oleh Garda Revolusi Iran, Mesdar, diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan mereka.

"Kapal itu tidak sampai ditahan, dan diizinkan pergi setelah mendapat peringatan soal isu keselamatan dari pasukan Iran," demikian laporan Tasnim.

Juru bicara Norbulk Shipping UK selaku operator Mesdar membenarkan laporan itu dengan mengatakan seluruh kru Mesdar tidak mengalami luka-luka.

Insiden itu terjadi setelah kapal tanker super Grace 1 ditangkap oleh Marinir Inggris yang bekerja sama dengan polisi Gibraltar pada 4 Juli lalu.

Kapal itu disita setelah diduga hendak membawa minyak Iran ke Suriah yang jika benar, merupakan pelanggaran terhadap sanksi yang diterapkan Uni Eropa (UE).

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khaemeni menyerukan tindakan penyitaan kapal tanker itu adalah "pembajakan", dan memperingatkan Inggris akan aksi balasan.

Beberapa hari kemudian, kapal Angkatan Laut Inggris mengusir kapal patroli Iran yang hendak mendekati kapal tanker mereka ketika berlayar di Selat Hormuz.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dia bakal segera berdiskusi dengan pemerintah Inggris. "Mereka adalah sekutu terbaik kami," ujarnya.

Baca juga: LSM Israel Ajukan Petisi Jual Kapal Tanker Iran yang Disita untuk Kompensasi Korban Hamas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com