Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Dikeluarkan AS dari Jet Tempur F-35, Turki Cari Alternatif Lain

Kompas.com - 19/07/2019, 19:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Turki berujar, mereka mempertimbangkan untuk membeli jet tempur lain setelah hendak dikeluarkan dari program F-35 oleh Amerika Serikat (AS).

AS menyatakan bakal mengeluarkan Turki setelah negara pimpinan Recep Tayyip Erdogan itu membeli sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia pekan lalu.

Diberitakan oleh The Independent Kamis (18/7/2019), Kremlin melihat peluang dan mendekati Ankara seraya menawarkan untuk menjual jet tempur mereka.

Baca juga: AS Tendang Turki dari Program Jet Tempur F-35

Mengutip dari kantor berita Anadolu, kepala industri pertahanan Turki Ismail Demir menuturkan semua pilihan alutsista sudah berada di atas "mejanya".

"Turki akan melanjutkan untuk mempertimbangkan segala alternatif yang ada," ujar Demir. Perseteruan ini sudah membuat hubungan dua negara terus memburuk.

Analis mengungkapkan, Washington sebenarnya berusaha untuk tidak menjatuhkan sanksi atas pembelian S-400, sistem rudal yang diklaim bisa menembak target dari jarak 400 km.

Namun setelah Turki mengumumkan pesawat kargo berisi komponen S-400 tiba di Ankara, AS terpaksa mengakhiri partisipasi mereka dalam pengembangan jet tempur F-35.

Juru bicara Gedung Putih Stephanie Grisham menyatakan, keputusan Turki untuk membeli sistem rudal itu telah membuat keterlibatan mereka jadi mustahil.

"Jet tempur F-35 tentu tidak bisa selaras dengan alat tempur yang dijadikan Rusia sebagai media pengumpul intelijen untuk mengumpulkan keunggulan kami," tutur Grisham.

AS disebut bisa menjatuhkan sanksi kepada Turki karena berbisnis dengan industri pertahanan Rusia sesuai dengan UU pencegahan pembelian atau CAATSA.

Kementerian Luar Negeri Turki menyebut pengeluaran dari jet tempur F-35 adalah langkah yang tidak adil. Namun, banyak negara berharap situasi itu bisa diredam.

Apalagi dalam pertemuan KTT G20 di Osaka, Jepang, Juni lalu, Presiden AS Donald Trump dan Erdogan dilaporkan mempunyai hubungan yang begitu hangat.

Pakar Turki di lembaga think tank German Marshall Fund Nicholas Danforth berkata, situasi tentang F-35 dan S-400 terus menjadi bencana dua negara.

"Jika Anda percaya apa yang Erdogan katakan, Trump menyatakan tidak akan ada sanksi. Jika benar tidak percaya, momen itu bakal segera terjadi," beber Danforth.

Dalam pandangan AS, keberadaan S-400 bakal bisa memonitor dan melacak jet tempur F-35 dan meremehkan kemampuan siluman alutsista itu demi keuntungan Rusia.

Baca juga: Trump Salahkan Obama sebagai Penyebab Turki Beli S-400, Begini Fakta Sebenarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com