KOMPAS.com - Siapa tak kenal Marie Curie? Dia merupakan perempuan pertama peraih Penghargaan Nobel serta profesor perempuan pertama di Universitas Paris.
MArie Curie juga merupakan perempuan satu-satunya yang meraih Penghargaan Nobel untuk dua kategori.
Hari ini 30 tahun lalu, tepatnya 18 Juli 1989, Marie Curie bersama suaminya, Pierre Curie, menemukan senyawa radioaktif polonium.
Melansir History, penemuan tersebut terjadi saat ia mulai mempelajari sinar uranium.
Penelitian ini dilakukan Marie bersama suaminya karena penasaran terhadap fisikawan Henri Becquerel yang menemukan radioaktivitas secara tidak sengaja.
Dua tahun setelahnya, mereka bekerja sama dengan ahli kimia Gustave Bémont dan menemukan polonium.
Mengutip International Union of Pure and Applied Chemistry, pada 14 April 1989, mereka bertiga mulai melakukan penelitian pada pitchblende, unsur mineral yang lebih aktif dari uranium.
Dari penelitian tersebut, Marie Curie kemudian mengendapkan sulfida dari larutan yang mengandung timbal, bismut, dan zat aktif.
Dalam catatannya, Curie menggarisbawahi, padatan itu 300 kali lebih aktif dari uranium.
Senyawa tersebut kemudian diberi simbol "Po", sesuai dengan catatan milik Marie dan Pierre Curie.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.