WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump enggan menanggapi kabar Turki yang begitu kukuh untuk membeli sistem rudal S-400.
Dalam komentar pertamanya setelah Turki menerima gelombang pertama komponen S-400 pada pekan lalu, Trump menyebut mempunyai hubungan baik dengan Ankara.
"Saya mempunyai hubungan baik dengan Presiden (Recep Tayyip) Erdogan," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti diberitakan AFP Rabu (17/7/2019).
Baca juga: Erdogan: Atas Izin Tuhan, Sistem Rudal S-400 Berfungsi Penuh April 2020
Selama berbulan-bulan, Washington mencoba mencegah Turki untuk mendapatkan sistem pertahanan S-400 yang diklaim bisa menjatuhkan target sejauh 400 kilometer.
Selain karena tidak sesuai dengan gaya bertahan NATO, penempatan S-400 bisa mengancam jet tempur F-35 di mana Turki sudah memesan sekitar 100 unit.
Trump mengatakan bahwa situasi yang tengah dihadapi oleh Turki begitu sulit. Meski begitu, dia tidak menyebut sama sekali tentang ancaman sanksi yang bakal dihadapi.
"Situasi yang mereka hadapi sulit. Sama seperti kami. Dengan segala yang terjadi, saat ini kami tengah mengupayakannya. Mari lihat apa yang terjadi," ujarnya.
Presiden berusia 73 tahun itu kemudian menyalahkan pendahulunya, Barack Obama, sebagai pihak yang menyebabkan Turki memutuskan membeli S-400 dari Rusia.
Dikutip Al Jazeera, pemerintahan Obama gagal menawarkan alternatif lebih baik dari S-400, yakni sistem pertahanan rudal Patriot, dan menyebut "Turki dipaksa membeli yang lain".
"Karena fakta bahwa Turki membeli rudal Rusia, kami tidak diizinkan menjual jet tempur senilai miliaran dollar AS. Itu tidak adil," keluh Trump.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.