Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Kredit Najib Razak Disebut Dipakai Beli Perhiasan Rp 11 Miliar dalam Sehari

Kompas.com - 16/07/2019, 22:02 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kartu kredit milik mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak telah dipakai untuk membeli perhiasan senilai 3,3 juta ringgit (sekitar Rp 11 miliar) dalam sehari dari toko perhiasan di Italia.

Pembelanjaan pada tahun 2014 itu menjadi bukti terbaru yang diperdengarkan dalam pengadilan, yang disebut para kritikus menunjukkan gaya hidup mewah yang dinikmati Najib dan kroni-kroninya selama menjabat dengan menjarah kas negara.

Mantan perdana menteri itu, bersama anggota keluarga, serta orang-orang terdekatnya, telah dituduh mencuri uang negara hingga miliaran dollar dari dana kekayaan negara Malaysia, 1MDB.

Kasus itu menjadi salah satu yang mendorong Najib kehilangan kepercayaan rakyat Malaysia hingga kalah dalam pemilu tahun lalu. Dia pun ditangkap dan diadili sejak April.

Baca juga: Najib Dituduh Pakai Dana 1MDB untuk Renovasi Rumah dan Beli Barang Mewah di Hawaii

Dalam sidang yang digelar pada Senin (15/7/2019), seorang pejabat bank mengatakan, dua kartu kredit milik mantan PM itu digunakan untuk membeli perhiasan hingga 3,3 juta ringgit di Italia, demikian diberitakan kantor berita Bernama.

"Uang itu dihabiskan pada 8 Agustus 2014," kata Yeoh Eng Leong, seorang pejabat senior dari pemberi pinjaman Malaysia, AmBank, tanpa menrinci benda apa yang dibeli.

Ditambahkannya di hadapan pengadilan, kartu kredit mantan perdana menteri juga digunakan untuk membayar lebih dari 460.000 ringgit (sekitar Rp 1,5 miliar) di sebuah butik Chanel di Hawaii dan lebih dari 120.000 ringgit (sekitar Rp 407 juta) di Hotel Shangri-La di Bangkok.

Namun Najib membela tindakan pembelanjaan perhiasan bernilai fantastis di Italia, yang disebutnya digunakan untuk membeli hadiah bagi petinggi negara yang memiliki hubungan baik dengan Malaysia.

"Pengeluaran ini untuk hadiah kepada anggota senior pemerintah kerajaan dan rombongan mereka yang memiliki hubungan baik dengan negara kita," kata Najib dalam sebuah postingan di Facebook.

"Adalah hal yang wajar untuk memberikan hadiah kepada para pemimpin pemerintahan lain," lanjut Najib, dikutip AFP.

Mantan PM Malaysia itu telah membantah sebuah tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Baca juga: Kasus Korupsi 1MDB di Malaysia Terkait Skandal Seks Industri K-pop

Persidangan Senin (15/7/2019) adalah yang pertama di mana Najib diharapkan akan menghadapi 1MDB, dan berpusat pada klaim 42 juta ringgit (sekitar Rp 142 miliar) yang dicuri dari badan pendanaan yang sebelumnya disebut SRC International.

Selama bertahun-tahun menjabat, Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, yang juga didakwa atas penipuan, menjadi lambang kebusukan di kalangan elit Malaysia.

Setelah kekalahan dalam pemilu, polisi menemukan barang-barang berharga, termasuk uang tunai, perhiasan, dan tas mewah bernilai ratusan juta dollar AS dari properti yang terkait pasangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com