Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Mulai Amankan Desa Tempat Terjadinya Konflik Antarsuku di Papua Niugini

Kompas.com - 12/07/2019, 16:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Reuters

PORT MORESBY, KOMPAS.com - Tentara telah mulai mengamankan desa tempat terjadinya penyerangan bermotif konflik antarsuku di pedalaman barat daya Papua Niugini.

Sedikitnya 24 orang dilaporkan tewas, termasuk dua perempuan hamil dan anak dalam kandungannya, dalam serangan yang terjadi dalam tiga hari.

Insiden penyerangan bersenjata itu terjadi di dua desa di Provinsi Hela, Papua Niugini.

Para korban tewas telah dikubur, sementara pencarian para pelaku pembunuhan juga telah dimulai.

Dilansir Reuters, lebih dari selusin orang tewas dalam serangan di desa dataran tinggi, Karida, sekitar 630 kilometer arah barat laut ibu kota Port Moresby, Senin (8/9/2019), dalam serangan pembalasan atas bentrokan antarsuku yang terjadi sebelumnya.

Baca juga: Konflik Antarsuku Tewaskan 24 Orang di Papua Niugini, Termasuk Dua Wanita Hamil

"Kami menguburkan jenazah-jenazah itu di bawah pengawalan ketat polisi dan pasukan pertahanan," kata Pills Pimua Kolo, seorang pekerja kesehatan di Karida, dalam pesan singkat kepada Reuters.

Sementara ditambahkan Komandan Polisi, Teddy Augwi, lebih banyak tentara yang dikirim dari provinsi yang bertetangga, pada Kamis (11/7/2019).

"Mereka sedang dalam perjalanan ke sini saat ini, saat saya sedang berbicara. Saya akan mengirimkan setiap orang yang tersedia dengan tim pertahanan ke Karida," ujar Teddy kepada stasiun televisi EMTV.

Konflik kekerasan antarsuku telah lama melanda negara miskin namun kaya sumber daya itu, di mana ada lebih dari 800 bahasa asli. Meski demikian, serangan yang terjadi pada awal pekan lalu di Karida tetap mengejutkan.

Para korban dibungkus dengan kelambu dan diletakkan di tepi jalan dengan beralaskan daun kelapa, sebelum akhirnya dikuburkan dan ditutup beton dan besi bergelombang pada Rabu (10/7/2019).

Tampak warga desa lainnya berdiri di sekitar kuburan, dengan pasukan bersenjata lengkap berpatroli di dekatnya.

Baca juga: Buronan Coba Kabur dari Australia ke Papua Niugini Naik Jet Ski

Pemicu penyerangan belum diketahui, namun serangan itu menjadi gejolak terbaru dari konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

"Beberapa masalah ini telah mengakar," kata Menteri Kepolisian Papua Niugini Bryan Kramer kepada wartawan di Port Moresby, Kamis (12/7/2019), sebelum mengunjungi lokasi insiden.

"Beberapa pembunuhan keji ini, orang-orang ini saling mengenal. Ini berkaitan dan sangat kesukuan. Itu bukan sesuatu yang bisa kita perbaiki dalam semalam," ujarnya.

Perdana Menteri Papua Niugini, James Marape mengatakan dalam postingannya di Facebook, dia akan "datang untuk" para pembunuh.

Hal serupa disampaikan penjabat komisaris polisi, Francis Tokura. "Ini adalah tindakan biadab dan tidak manusiawi. Itu adalah tindakan kriminal yang ingin saya tangani dengan cepat dan kuat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com