Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Mobil Guncang Pemakaman Komandan Militer Libya di Benghazi, 4 Orang Tewas

Kompas.com - 12/07/2019, 10:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BENGHAZI, KOMPAS.com - Sebuah bom mobil meledak saat dilangsungkannya upacara pemakaman seorang mantan komandan militer Libya di Benghazi, Kamis (11/7/2019).

Akibat serangan bom tersebut, sedikitnya empat orang dilaporkan tewas dan lebih dari 30 lainnya mengalami luka-luka.

Menurut seorang pejabat keamanan, serangan tersebut menjadi yang pertama setelah lebih dari setahun terjadi di dalam benteng petinggi militer Libya, Khalifa Haftar.

Serangan bom mobil itu diyakini menargetkan para prajurit yang tengah menghadiri upacara pemakaman Khalifa al-Mesmari, seorang mantan komandan militer yang memimpin pasukan khusus di bawah pemimpin Libya yang digulingkan Moamar Kadhafi.

Baca juga: Konvoi Pasukan AS Diserang Bom Mobil di Afghanistan, Empat Orang Tewas

Pihak rumah sakit di kota memberikan data jumlah korban jiwa sebanyak empat orang, sementara 33 orang lainnya luka-luka dan telah mendapat perawatan medis.

"Dua korban tewas adalah warga sipil, sedangkan dua lainnya adalah anggota pasukan khusus," ujar juru bicara Haftar, Jenderal Ahmad al-Mesmari, yang juga hadir dalam upacara pemakaman, dikutip AFP.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil tersebut.

Benghazi, kota kedua di Libya dan merupakan tempat pemberontakan 2011 yang menggulingkan Khadafi, telah dilanda kekerasan selama bertahun-tahun yang menargetkan kantor-kantor diplomatik dan pasukan keamanan setelah kejatuhan Kadhafi.

Sebuah serangan terhadap konsulat AS pada 11 September 2012, menewaskan duta besar AS Christopher Stevens dan tiga orang Amerika lainnya.

Serangan terakhir yang terjadi di Benghazi yakni pada Mei 2018 menewaskan tujuh orang.

Pada 2017, Haftar mengusir kelompok garis keras dan ekstremis Islam keluar dari Benghazi setelah pertempuran selama tiga tahun. Dia kemudian merebut Derna, kota terakhir di Libya timur di luar kendalinya.

Baca juga: Korban Jiwa Capai 1.000 Orang, PBB Desak Gencatan Senjata di Libya

Awal 2019, Haftar memerintahkan Pasukan Nasional Libya (LNA) yang setia kepadanya untuk melakukan pembersihan di bagian selatan terhadap apa yang disebutnya "kelompok teroris dan pelaku kriminal".

Selama masa operasi militer itu, LNA pada April lalu, juga meluncurkan serangan untuk merebut ibu kota Libya, Tripoli, dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang diakui masyarakat internasional dan PBB.

Pertempuran di pinggiran Tripoli sejak itu menewaskan sekitar 1.048 orang, termasuk 106 warga sipil.

Selain itu, sebanyak 5.558 orang terluka, termasuk 289 warga sipil, menurut laporan yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada Selasa (9/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com