BENGHAZI, KOMPAS.com - Sebuah bom mobil meledak saat dilangsungkannya upacara pemakaman seorang mantan komandan militer Libya di Benghazi, Kamis (11/7/2019).
Akibat serangan bom tersebut, sedikitnya empat orang dilaporkan tewas dan lebih dari 30 lainnya mengalami luka-luka.
Menurut seorang pejabat keamanan, serangan tersebut menjadi yang pertama setelah lebih dari setahun terjadi di dalam benteng petinggi militer Libya, Khalifa Haftar.
Serangan bom mobil itu diyakini menargetkan para prajurit yang tengah menghadiri upacara pemakaman Khalifa al-Mesmari, seorang mantan komandan militer yang memimpin pasukan khusus di bawah pemimpin Libya yang digulingkan Moamar Kadhafi.
Baca juga: Konvoi Pasukan AS Diserang Bom Mobil di Afghanistan, Empat Orang Tewas
Pihak rumah sakit di kota memberikan data jumlah korban jiwa sebanyak empat orang, sementara 33 orang lainnya luka-luka dan telah mendapat perawatan medis.
"Dua korban tewas adalah warga sipil, sedangkan dua lainnya adalah anggota pasukan khusus," ujar juru bicara Haftar, Jenderal Ahmad al-Mesmari, yang juga hadir dalam upacara pemakaman, dikutip AFP.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom mobil tersebut.
Benghazi, kota kedua di Libya dan merupakan tempat pemberontakan 2011 yang menggulingkan Khadafi, telah dilanda kekerasan selama bertahun-tahun yang menargetkan kantor-kantor diplomatik dan pasukan keamanan setelah kejatuhan Kadhafi.
Sebuah serangan terhadap konsulat AS pada 11 September 2012, menewaskan duta besar AS Christopher Stevens dan tiga orang Amerika lainnya.
Serangan terakhir yang terjadi di Benghazi yakni pada Mei 2018 menewaskan tujuh orang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.