Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Trump, Inggris Kirim Pasukan ke Suriah

Kompas.com - 10/07/2019, 23:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Inggris dilaporkan sepakat mengirim pasukan ke Suriah atas permintaan dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sumber dari pejabat AS menerangkan, meski jumlah pengerahan itu dirahasiakan, diyakini Inggris bersama Perancis bakal meningkatkan pasukannya menjadi 10-15 persen.

Baca juga: Washington Minta Jerman Kirim Pasukan ke Suriah untuk Gantikan Tentara AS

Tapi seperti dilansir Foreign Policy via The Independent Rabu (10/7/2019), pejabat AS itu mengaku kecewa karena kontribusi sekutu mereka relatif kecil untuk melawan ISIS.

Seorang sumber diplomatik mengonfirmasi kabar itu dengan pengumuman berapa pasukan Inggris yang diberangkatkan ke Suriah diumumkan dalam beberapa hari ke depan.

Kementerian Pertahanan Inggris tidak menyanggah rumor itu. Namun mereka tidak menjawab apakah pasukan khusus juga dikerahkan karena kebijakan rahasia.

London dilaporkan tidak mempunyai pasukan resmi di Suriah, melainkan keberadaan Special Air Service (SAS) yang merupakan tentara elite Inggris dalam jumlah kecil.

Jika kabar itu benar, kemungkinan Inggris bakal berkomitmen untuk menempatkan sejumlah pasukan khususnya di Suriah demi memerangi sel-sel ISIS tersisa.

Menteri luar negeri bayangan dari Partai Buruh Emily Thornberry menerangkan, mengirim pasukan tanpa berkonsultasi ke parlemen bakal memberi preseden buruk.

Sebab, pemerintah bakal dipandang telah bertindak sewenang-wenang. "Parlemen tentu tidak sepakat tentang komitmen soal aksi militer di Suriah," ujarnya.

Thornberry mengatakan, wilayah kekuasaan ISIS di Suriah sudah semakin sempit sehingga tugas Inggris tentunya telah selesai. Mereka harus berkonsultasi soal misi itu.

"Jika pemerintah sampai meningkatkan pasukan tanpa memberi tahu parlemen terlebih dahulu, itu adalah bukti mereka bertindak sewenang-wenang," paparnya.

Washington telah mendorong setiap sekutunya untuk menggantikan keberadaan serdadu AS. Namun kebingungan akan peran apa yang mereka jalani membuat komitmen itu tertunda.

Sebagai respons, Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt menyatakan, tidak ada masa depan bagi mereka menggantikan AS di Suriah. Pernyataan sama juga diutarakan Perancis.

Sementara pada awal pekan ini, Jerman langsung menolak ketika AS mendesak mereka supaya mengirimkan pasukan darat guna menumpas sisa anggota ISIS.

Baca juga: Diminta AS untuk Kirim Pasukan ke Suriah Gantikan Mereka, Ini Jawaban Jerman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com