Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Uni Emirat Arab Berniat Angkut Gunung Es Antartika ke Teluk Arab

Kompas.com - 10/07/2019, 18:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ABU DHABI, KOMPAS.com - Seorang pengusaha Uni Emirat Arab mempunyai rencana ambisius: mengngkut gunung es dari Antartika untuk menyediakan air segar di negaranya.

Karena iklimnya yang kering, UEA tidak memiliki terlalu banyak pilihan dalam sumber air. Jadi, mereka sangat mengandalkan air yang melalui proses desalinasi.

Namun menggunakan air desalinasi itu selain mahal, juga membahayakan lingkungan. Permasalahan itu pun dipikirkan pengusaha bernama Abdulla Alshehi.

Baca juga: Sering Disembunyikan, Herpes Kelamin Genital bak Fenomena Gunung Es

Dilansir Oddity Central Selasa (9/7/2019), Alshehi mulai mencari alternatif. Dalam enam tahun terakhir, dia mencoba proyek untuk menderek gunung es.

Gunung dengan luas dua kilometer kali 500 meter itu rencananya diangkut dari Antartika dan menempuh perjalanan sejauh 8.851 kilometer ke UEA.

Dengan membawa bongkahan es raksasa itu, diharapkan kebutuhan air tawar atas jutaan penduduk UEA terpenuhi. Namun juga memberi iklim positif di sana.

"Akan lebih murah untuk membawa gunung es ini dan menggunakannya untuk air tawar daripada menggunakan air desalinasi," ucap Alshehi kepada Euronews.

Ide untuk membawa gunung es dari Antartika ke Timur Tengah bukan hal baru. Jika dirunut, wacana itu sempat diutarakan ilmuwan Perancis pada 1975 silam.

Saat itu, mereka berupaya membawa bongkahan es untuk mengatasi kekurangan air di Arab Saudi. Tapi, proposal tersebut kandas dua tahun berselang karena kesulitan teknologi.

Alshehi yakin, rencana itu bisa dieksekusi berkat kecanggihan teknologi abad 21. Dia pun membeberkan seperti apa proyek membawa air segar ke Arab.

Rencananya es itu diambil dari Pulau Heart yang berlokasi dekat Kutub Selatan, dan diangkut menggunakan sabuk besi untuk mencegahnya hancur dalam perjalanan.

Alshehi memprediksi es itu bakal mencair sekitar 30 persen karena perjalanan selama 10 bulan. Namun cukup besar untuk dipanen sesampainya di Teluk Arab.

Mempertahankan es itu agar tidak mencair karena cuaca gurun yang panas di Arab merupakan tantangan tersendiri. Namun Alshehi yakin, mereka bisa mengatasinya.

Dia menilai es itu bakal datang ketika di UEA musim dingin, dan menjelaskan es itu setidaknya mempunyai kedalaman 300 meter. "Semakin dalam, semakin dingin airnya," paparnya.

Nantinya, es itu bakal cukup menjadi sumber air selama lima tahun. Selain itu, terdapat kegunaan lain seperti mendatangkan hujan dan memengaruhi pertanian, selain pariwisata.

"Karena gunung es itu adalah entitas dingin, diharapkan dia bisa menarik awan hingga ke kawasan Arab. Begitu dibawa, kami berharap ada hujan," ujarnya.

Rencananya, mereka bakal memulai eksperimen pada akhir tahun ini dengan membawa sebongkah kecil menggunakan perahu tunda. Jika sukses, maka bakal dilakukan persiapan untuk yang raksasa.

Baca juga: Terungkap, Penyebab Beberapa Gunung Es di Antartika Berwarna Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com