Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/07/2019, 21:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON, KOMPAS.com - Perseteruan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Duta Besar Inggris untuk Washington Kim Darroch tampaknya belum akan usai.

Dalam twitnya, Trump bahkan menyebut Darroch sebagai sosok "orang yang sangat bodoh".

Pernyataan yang menyerang utusan diplomatik Inggris itu dilancarkan Trump menyusul insiden memo dari dubes yang bocor, yang menyebut pemerintahan Trump "disfungsional" dan "tak layak".

"Saya tidak mengenal duta besar, tetapi sempat diberi tahu bahwa dia adalah seseorang yang angkuh," tulis Trump dalam serangkaian twitnya yang menyerang Darroch, pada Selasa (9/7/2019).

Baca juga: Sebut Pemerintahan Trump Tak Layak, Dubes Inggris untuk AS Di-Blacklist

"Duta besar aneh yang ditunjuk Inggris untuk Amerika Serikat bukanlah seseorang yang kita sukai, seorang yang sangat bodoh," lanjut Trump.

London sedang berjuang untuk membendung kerusakan yang disebabkan oleh kebocoran pesan memo rahasia dari Darroch kepada pemerintah Inggris.

Dalam memo tersebut, Darroch menggambarkan pemerintahan Trump sebagai pemerintahan yang tidak berkompeten dan disfungsional.

Hal tersebut memicu kemarahan Trump, tidak hanya kepada Darroch, namun juga Perdana Menteri Inggris Theresa May.

Dalam twit sebelumnya, Trump turut menyerang May dengan menyebutnya tidak becus dalam menyelesaikan isu Brexit karena tidak mengikuti sarannya.

"Saya telah cukup kritis terhadap cara Inggris dan PM Theresa May dalam menangani Brexit. Sungguh kacau apa yang dia dan perwakilannya buat."

Baca juga: Pemerintahannya Disebut Tak Layak, Ini Balasan Trump pada Dubes Inggris

"Saya memberi tahunya tentang bagaimana seharusnya masalah itu ditangani, tetapi dia justru memutuskan mengambil cara yang lain," tulis Trump di akun Twitter miliknya, Senin (8/7/2019).

Trump juga menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan lagi berurusan dengan Darroch.

"Saya tidak mengenal Duta Besar (Kim Darroch), tapi dia tidak disukai atau memiliki reputasi buruk di AS. Kami tidak akan lagi berurusan dengannya," ungkap Trump di media sosial.

Sementara, juru bicara perdana menteri mengatakan bahwa pendapat Darroch tidak mencerminkan pandangan pemerintah maupun menteri, dan bahwa duta besar perlu memiliki kepercayaan diri untuk memberikan penilaian yang jujur.

"Komunikasi telah dilakukan dengan pemerintahan Trump, menyamakan pandangan bahwa kebocoran tidak dapat diterima. Tentu saja kami menyesalkan karena hal ini telah terjadi," kata juru bicara.

Baca juga: Dubes Inggris Sebut Pemerintahan Trump Disfungsional dan Tak Layak

Para pejabat Inggris telah meluncurkan penyelidikan untuk mencari tahu pihak yang bertanggung jawab atas kebocoran isi memo tersebut dan Menteri Luar Negeri Jeremy Hunt menjanjikan konsekuensi serius bagi pihak yang bertanggung  jawab.

Menyampaikan kepada surat kabar The Sun, penyelidikan akan dilakukan dengan mempertimbangkan apakah isi memo tersebut diperoleh melalui aksi peretasan oleh negara musuh, seperti Rusia, meski tidak ada bukti akan hal itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com