Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres AS: Tekanan Amerika Serikat Bikin Iran Tak Mampu Lagi Dukung Terorisme

Kompas.com - 09/07/2019, 09:09 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber Arab News

WASHINGTON, KOMPAS.com - Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence menegaskan bahwa AS tidak akan goyah dalam memberlakukan tekanan maksimum terhadap Iran.

Wapres AS menyebut sanksi dan tekanan yang dijatuhkan Washington terhadap Teheran telah membantu memutus kemampuan Iran dalam mendukung aksi terorisme di Timur Tengah.

"Iran harus memilih antara merawat rakyatnya atau terus mendanai proksi yang menyebarkan kekerasan dan terorisme di seluruh dunia, serta menghembuskan kebencian terhadap Israel," kata Pence, Senin (8/7/2019).

Menurut Pence, tindakan AS telah berhasil memutus kemampuan Iran dalam mendukung terorisme di Timur Tengah. Dia juga menuding Teheran telah meningkatkan fitnah dan kekerasan di wilayah itu selama beberapa bulan terakhir.

Ketegangan antara AS dengan Iran terus meningkat sejak tahun lalu, saat Presiden Donald Trump memutuskan menarik Washington dari Kesepakatan Nuklie 2015 dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Teheran.

Baca juga: Trump: Iran Tak Akan Pernah Mendapatkan Senjata Nuklir

Langkah itu membuat Iran pada Mei lalu mengumumkan bakal meninggalkan sebagian komitmennya dalam perjanjian nuklir, termasuk yang baru-baru ini dilakukan, yakni dengan meningkatkan konsentrasi pengayaan uraniumnya.

Iran mengklaim telah mulai memperkaya uraiumnya hingga 4,5 persen, melebihi batasan yang ditentukan dalam perjanjian 2015 yang hanya 3,67 persen.

Sebelumnya, Teheran juga mengklaim telah melampaui batas jumlah cadangan uranium yang ditentukan dalam kesepakatan nuklir sebesar 300 kilogram.

Iran juga mengatakan siap meninggalkan komitmen dalam Kesepakatan Nuklir 2015 lebih jauh lagi jika dalam 60 hari ke depan tidak ada tindakan dari negara penanda tangan untuk memberikan solusi kepada Teheran agar terbebas dari sanksi, terutama dalam ekspor minyak.

Negara ramai-ramai mendesak Iran untuk mempertimbangkan kembali rencana meninggalkan kesepakatan nuklir, termasuk China, yang menuding situasi saat ini disebabkan tekanan AS terhadap Iran.

Namun Pence mengatakan, perjanjian multinasional itu hanya akan menunda Iran dalam memperoleh senjata nuklir untuk "sekitar satu dekade".

Baca juga: China: Iran Langgar Kesepakatan Nuklir Gara-gara Intimidasi AS

Selain itu, kesepakatan nuklir justru memberi miliaran bantuan ekonomi yang bisa digunakan Iran untuk mendukung aksi teroris.

Sehingga dengan memperlakukan sanksi ekonomi terhadap Iran dan pejabat-pejabatnya, termasuk pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, maka AS telah memutus kemampuan negara itu untuk mendukung gerakan-gerakan terorisme.

"Kami mengharapkan yang terbaik, tetapi Amerika Serikat dan militer kami akan siap untuk melindungi kepentingan, personel, dan warga kami di kawasan itu," kata Pence, dikutip Arab News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Arab News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com