Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Umumkan Bakal Melanggar Perjanjian Nuklir 2015

Kompas.com - 07/07/2019, 21:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemerintah Iran mengumumkan bakal tidak mengindahkan ketentuan batas pengayaan uranium yang merupakan pelanggaran perjanjian nuklir 2015.

Disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi, Iran menyatakan mereka masih ingin mempertahankannya. Tapi, mereka menyalahkan negara Barat karena gagal menjalankan komitmen.

Baca juga: Iran: Inggris Harusnya Takut akan Pembalasan Kami

Dalam konferensi pers dikutip BBC Minggu (7/7/2019), Araqchi berkata Iran bakal memproduksi uranium di atas konsentrasi 3,67 persen dalam beberapa jam.

Pengayaan itu diperlukan sebagai bahan bakar bagi reaktor pembangkit Bushehr. Sebelumnya, mereka menuturkan bakal memproduksi dengan konsentrasi di atas lima persen.

Meski begitu, juru bicara Badan Atom Iran Behrouz Kamalvandi berujar mereka tidak akan membuat bahan bakar bagi reaktor Teheran yang membutuhkan uranium berkonsentrasi 20 persen.

Araqchi melanjutkan, mereka bakal melanggar peraturan demi peraturan di perjanjian 2015 dalam 60 hari ke depan kecuali negara penandatangan memberikan solusi.

Araqchi merujuk kepada China, Perancis, Jerman, Rusia, dan Inggris sebagai negara peneken perjanjian nuklir di era Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama itu.

"Kami berharap, kami bisa mendapatkan sebuah solusi dalam 60 hari nanti. Kalau tidak, kami akan menempuh langkah ketiga," tegas Araqchi dilansir AFP.

Badan Atom Dunia (IAEA) melalui pernyataan resmi menerangkan, inspektur mereka bakal segera memberikan laporan kepada markas besar segera setelah mereka mengonfirmasi pengumuman itu.

Keputusan Iran itu muncul setelah Presiden Donald Trump mengumumkan mundur dari perjanjian nuklir pada Mei tahun lalu, dan menjatuhkan sanksi ekonomi.

Mei lalu, Iran menyatakan bakal memulai kembali proses produksi uranium yang tak hanya menjadi sumber bahan bakar reaktor, namun juga senjata nuklir.

Negara pimpinan Ayatollah Ali Khamenei itu sudah menyimpan uranium lebih banyak dari yang disyaratkan, meski mereka bersikeras tak berniat membuat senjata.

Baca juga: Arab Saudi Tahan Kapal Tanker Iran di Pelabuhan Jeddah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com