Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran: Inggris Harusnya Takut akan Pembalasan Kami

Kompas.com - 07/07/2019, 09:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

TEHERAN, KOMPAS.com - Seorang pemimpin religius Iran melontarkan peringatan kepada Inggris menyusul kapal tanker mereka yang disita di Gibraltar pekan ini.

"Saya dengan terbuka menyatakan Inggris seharusnya takut dengan pembalasan kami atas penyitaan ilegal kapal tanker," ujar Mohammad Ali Mousavi Jazayeri, anggota Dewan Pakar Iran.

Baca juga: Arab Saudi Tahan Kapal Tanker Iran di Pelabuhan Jeddah

Dikutip Fars via Al Jazeera Sabtu (6/7/2019), anggota badan religius berpengaruh Iran itu berujar, Iran mampu untuk membungkam siapa pun yang meremehkan mereka.

Dia merujuk kepada tindakan militer Iran yang menembak jatuh drone pengintai Amerika Serikat (AS) pada Juni lalu, dan sempat memanaskan hubungan dua negara.

"Setelah kami memberikan respons tegas kepada AS, tindakan serupa juga bisa diberikan atas penahanan ilegal kapal tanker yang dilakukan Inggris," ucap Jazayeri.

Pada Kamis (4/7/2019), pasukan Marinir Inggris dibantu polisi Gibraltar menyerbu kapal tanker super Grace 1 yang tengah berlayar di perairan mereka.

Kapak tanker sepanjang 333 meter itu diduga membawa minyak dari Iran ke Suriah yang dianggap melanggar sanksi Uni Eropa, dan memanaskan relasi Iran dengan Barat.

Jumat (5/7/2019), juru bicara wilayah Inggris menyatakan awak kapal diinterogasi sebagai saksi untuk menyingkap asal muatan dan ke mana kargo itu diantar.

Juru bicara itu mengatakan, terdapat 28 awak kapal yang berada di Grace 1 dengan sebagian besar warga negara India, dan terdapat juga warga Pakistan serta Ukraina.

Kemudian di hari yang sama, Gibraltar mengumumkan mereka memperpanjang masa penyitaan kapal menjadi 14 hari setelah diyakini hendak melanggar sanksi.

Selain Jazayeri, seorang komandan pasukan Garda Revolusi Iran mengancam bakal menyita kapal Inggris jika Grace tidak segera dikembalikan kepada mereka.

Penyitaan itu terjadi di tengah pertimbangan Inggris untuk menanggapi pengumuman Iran yang hendak menaikkan cadangan uraniumnya melebihi ketentuan perjanjian nuklir 2015.

Pernyataan Teheran itu muncul setelah Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian yang dibuat di era pendahulunya, Barack Obama, pada Mei tahun lalu.

Iran menuduh Washington tengah melakukan perang ekonomi setelah menjatuhkan sanksi dan menargetkan untuk menghentikan ekspor minyak Teheran hingga nol.

Baca juga: Marinir Inggris Sita Kapal Tanker Super Miliknya, Iran Protes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com