Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Stalin Ditemukan di Kolam, Warga Kota Kecil di Rusia Terbelah

Kompas.com - 05/07/2019, 16:49 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Penemuan sebuah patung diktator Uni Soviet Joseph Stalin di dasar sebuah kolam telah membuat sebuah kota kecil di negeri itu terbelah.

Warga kota Kusa di pegunungan Ural menemukan patung raksasa itu tahun lalu.

Sebagian warga menginginkan patung itu dikembalikan ke tempatnya berdiri puluhan tahun lalu.

Sedangkan sebagian lain dari 180.000 warga kota meyakini benda tersebut harus menjadi milik museum.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Joseph Stalin Meninggal Dunia

Meski masih menimbulkan perdebatan, patung beton itu kini sudah direstorasi setelah mengalami kerusakan berat akibat terendam air.

Sebelumnya, seorang pengguna media sosial mengunggah foto patung yang tergeletak di tepian kolam.

Dia mengatakan, aktivis komunis Stanislav Stafeyev adalah sang penemu patung dan membawanya pulang.

Bersama dengan sejumlah aktivis lainnya, Stafeyev berhasil mengumpulkan dana untuk melakukan proyek restorasi.

"Mendirikan kembali patung ini akan memberikan pemahaman terkait salah satu periode sejarah," ujar Stafeyev.

Namun, lanjut Stafeyev, dia mengalami banyak tekanan dari pemerintah lokal yang memiliki rencana lain dengan patung itu.

Kepala distrik Kusa, Yury Lysyakov mengatakan, pemerintah lebih suka patung itu berada di dalam museum ketimbang di jalanan.

"Museum akan menggambarkan sejarah pria ini dan kisah penemuan serta restorasinya," ujar Stafeyev.

Akibat suhu ekstrem di kota Kusa, berkisar antara -40 hinggg 40 derajat maka patung beton itu akan deoat rusah jika dibiarkan di luar.

Bagaimana reaksi warga setempat?

Beberapa warga mengaku, masalah nostalgia semata yang membuat mereka ingin patung tersebut didirikan kembali.

"Mungkin ini terkait dengan masa muda saya, di mana baik Lenin dan Stalin adalah pemimpin." kata Maria Tarynina.
 
Sebagian warga mengatakan, penindasan yang dilakukan Stalin saat membunuh jutaan warganya sendiri seharusnya menghentikan dia untuk mendirikan patungnya di kota itu.
 
 "Saya menentangnya," kata Irina Aksyonova (39).

Baca juga: Berdebat Panas tentang Stalin, Dua Jurnalis Rusia Berkelahi
 
"Dia memang melakukan banyak hal untuk negara, untuk Uni Soviet. Namun, banyak bukti yang menunjukkan dia bersikap amat buruk untuk warga negara," tambah Irina.

Seperti banyak kota lain di Rusia, Kusa juga sudah melokalisir patung-patungnya.

Patung Stalin di seluruh Rusia dirobohkan pada 1956 setelah pemimpin Uni Soviet saat itu Nikita Kruschev menghina Stalin di hadapan Partai Komunis.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com