TEHERAN, KOMPAS.com - Iran mengecam aksi penyerbuan yang dilakukan Marinir Inggris terhadap kapal tanker super mereka yang berada di kawasan Gibraltar Kamis (4/7/2019).
Penyitaan kapan Grace 1 sepanjang 330 meter terjadi di tengah keputusan Iran untuk melanggar batas pengayaan uranium sesuai perjanjian nuklir 2015.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Moussavi di Twitter menyatakan, mereka sudah memanggil duta besar Inggris untuk menyampaikan protes.
Baca juga: Marinir Kerajaan Inggris Serbu Kapal Tanker Super Pakai Helikopter dan Speedboat
"Setelah aksi ilegal terhadap kapal kapal tanker Iran di Selat Gibraltar oleh pasukan Inggris, duta besar mereka dipanggil," ulas Moussavi dikutip AFP.
Meski begitu, penyitaan yang juga mendapat bantuan dari kepolisian Gibraltar mendapat sambutan positif dari Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Bolton.
"Berita bagus. Inggris sudah menahan kapal tanker super Grace 1 dengan minyak Iran ke Suriah karena melanggar sanksi Uni Eropa," kata Bolton di Twitter.
Kapal itu diserbu di lokasi empat km selatan Gibraltar yang dianggap sebagai perairan Inggris meski Spanyol menyatakan itu juga masuk dalam wilayahnya.
Marinir dan polisi Gibraltar melakukan penyerbuan ketika kapal itu melambat di area yang ditunjuk oleh agensi mereka untuk melakukan pengangkutan barang.
Dalam keterangan resminya, Menteri Utama Gibraltar Fabian Picardo menyatakan, mereka punya alasan untuk meyakini kapal itu membawa minyak mentah Iran ke Suriah.
"Kilang minyak Banyas merupakan properti dari entitas yang masuk ke dalam sanksi Uni Eropa terhadap Suriah. Kami telah menahan kapal dan kargonya," ujar Picardo.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan