Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Siapkan Rp 1,4 Triliun untuk Keluarga Korban Jatuhnya 737 Max

Kompas.com - 04/07/2019, 21:15 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan produsen pesawat, Boeing, mengatakan akan menyiapkan dana sebesar 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,4 triliun untuk membantu keluarga serta komunitas korban dua kecelakaan pesawat 737 Max.

Pesawat Boeing 737 Max milik maskapai Lion Air jatuh di perairan Tanjong Priok dan menewaskan 189 orang pada Oktober 2018, sementara milik Ethiopian Airlines jatuh pada Maret 2019 dan menewaskan 157 orang.

Pihak perusahaan menyampaikan bakal menyerahkan dana tersebut kepada organisasi nirlaba lokal dan kelompok masyarakat yang kemudian akan menyalurkannya kepada kerabat 346 korban dalam dua kecelakaan itu.

"Uang tersebut akan digunakan untuk mendukung pendidikan, termasuk biaya kuliah atau sekolah anak-anak korban, serta membantu biaya hidup keluarga korban yang terkena dampak," kata Boeing, dalam pernyataannya, seperti dikutip CNN.

Baca juga: Krisis Boeing 737 Max Bakal Berlangsung hingga 2020

Namun menurut Bob Clifford, pengacara keluarga korban jatuhnya Boeing 737 Max Ethiopian Airlines, kabar dana bantuan itu tidak diterima dengan baik oleh keluarga korban yang telah menggugat perusahaan.

"Jenis penawaran seperti ini selama awal proses litigasi (penyelesaian perkara) belum pernah terjadi sebelumnya," kata Clifford dalam pernyataan yang disampaikan melalui email.

"Masih banyak yang harus dipelajari tentang apa yang terjadi, itu tampak tidak tulus," tambahnya.

Pengacara itu mengkritik tawaran Boeing sebagai hal yang tidak jelas. Menurutnya, pihak keluarga korban tidak tertarik dengan uang tunai dan lebih berharap dapat memperoleh jenazah orang yang mereka cintai dari lokasi kecelakaan, yang prosesnya disebut sangat lambat.

Sementara itu, seorang juru bicara Boeing mengatakan bahwa pihak yang menerima dana kompensasi tersebut tidak diharuskan menyerahkan hak mereka untuk melakukan tindakan hukum terhadap perusahaan.

"Kami di Boeing menyesalkan kematian tragis dalam dua kecelakaan itu dan nyawa yang hilang akan terus membebani hati dan pikiran kami untuk tahun-tahun mendatang," kata juru bicara itu, yang menolak berkomentar lebih lanjut terkait tuntutan hukum yang sedang berlangsung.

Baca juga: Kariernya Hancur dan Alami Stres, Seorang Pilot Tuntut Boeing

Dampak kecelakaan beruntun yang melibatkan pesawat Boeing 737 Max yang terjadi kurang dari satu tahun juga memicu dilakukannya penangguhan operasional pesawat itu di seluruh dunia.

Boeing mengatakan pada April lalu bahwa kasus ini telah merugikan perusahaan setidaknya 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14 triliun) dan biaya diperkirakan anak semakin tinggi setelah perusahaan menjanjikan kompensasi kepada maskapai yang mengalami kerugian oleh pembatalan penerbangan dan keterlambatan dalam pengiriman pesawat baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com