Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2019, 09:20 WIB

ANNAPOLIS, KOMPAS.com - Universitas Maryland di Amerika Serikat (AS) dilaporkan bakal menjadi kampus pertama di sana yang menawarkan gelar pascasarjana di bidang kedokteran ganja.

Master of Science di bidang Ilmu Terapi dan Kedokteran Ganja menawarkan mahasiswanya peluang tidak hanya bagaimana merawat pasien menggunakan ganja medis.

Baca juga: Sambil Menangis, Kurir Ganja Mengaku Butuh Uang untuk Biaya Berobat Anak

Tetapi juga melakukan penelitian dan membantu mengembangkan potensi ganja medis menjadi sebuah kebijakan selama program yang berdurasi dua tahun.

Natalie D Eddington, profesor sekaligus dekan Fakultas Farmasi di Universitas Maryland (UMSOP) berkata, kini ganja medis sudah dilegalisasi di 33 negara bagian AS.

Dilansir Forbes, legalisasi itu merupakan fakta mulai meningkatnya tuntutan akan pakar yang bisa bekerja menangani tanaman itu baik secsra medis maupun terapi.

"Program kami bakal menyediakan mahasiswa soal pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat dampak positif di seluruh AS," terang Eddington.

Program pascasarjana itu bakal menjadi yang pertama dengan fokus terhadap ganja secara medis, memfokuskan bahwa jurusan itu tepat bagi praktisi kesehatan.

Asisten Profesor Departemen Farmasi Praktis dan Program Terapi Leah Sera menerangkan, jurusan itu sangatlah unik karena menarik dan dibuat mampu dijangkau mahasiswa.

Kuliah bisa diambil secara daring demi mengakomodasi mahasiswa yang tidak mampu hadir secara langsung karena sudah berkomitmen dengan pekerjaannya.

Simposium langsung bakal digelar setiap semester demi membekali mahasiswa ilmu bersama pakar dan memberi pelung berjejaring dengan rekan sebaya.

"Mereka yang lulus dari program ini mempunyai pengetahuan dan kemampuan dari lapangan untuk menopang pasien dan industri ganja medis," papar Sera.

Baca juga: Terima Paket Berisi Ganja, Pegawai JNE Ditangkap Polisi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com