Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Lift di Istana Osaka "Kesalahan Besar", PM Jepang Dikritik

Kompas.com - 02/07/2019, 15:15 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

OSAKA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menuai kritik setelah komentar yang disampaikannya saat acara makan malam KTT G20 di Osaka, Jumat (28/6/2019) pekan lalu.

Dalam komentarnya, Abe menyebut bahwa pemasangan lift atau elevator di Istana Osaka merupakan sebuah "kesalahan besar".

Pernyataan itu dianggap tak pantas dan tidak memperhatikan para penyandang disabilitas, terutama saat Tokyo akan menjadi tuan rumah gelaran Paralimpiade pada 2020 mendatang.

"Meskipun Istana Osaka sebagian besar telah hancur oleh api selama kekacauan yang disebabkan oleh Restorasi Meiji 150 tahun lalu, namun tenshukaku (menara tertinggi) dapat dipulihkan sekitar 90 tahun lalu hingga tampak seperti pada abad ke-16," ujar Abe.

Baca juga: Di Israel, PM Jepang Disuguhi Hidangan di Dalam Sepatu

"Namun mereka hanya membuat satu kesalahan besar, mereka memasang elevator," tambahnya dalam komentar di hadapan para pemimpin negara yang hadir saat jamuan makan malam.

Pernyataan Abe itu sontak menuai kritik dan kecaman dari sejumlah pihak.

Penulis Hirotada Ototake, yang terlahir tanpa kedua lengan dan kaki, mengungkapkan kekecewaannya atas pernyataan perdana menteri.

Dia menuliskan di akun Twitternya, merasa sangat sedih dan mengharapkan fasilitas publik dapat menjadi ramah difabel.

Istana Osaka, Jepang.SHUTTERSTOCK Istana Osaka, Jepang.
Sementara salah satu komentar di media sosial menyebut pernyataan Abe menunjukkan kurangnya pemahaman akan masyarakat bebas penghalang.

"Para orang tua tentu akan kesulitan untuk menaiki tangga," tulis komentar itu, dikutip Japan Today.

Para pemimpin partai oposisi juga memanfaatkan momen ini untuk menyerang pernyataan Abe, menjelang kampanye resmi pemilihan anggota Dewan yang dijadwalkan dimulai Kamis (4/7/2019) mendatang.

"Sangat penting untuk mempromosikan akses bebas hambatan pada masa dan zaman ini. (Komentar Abe) menunjukkan bahwa dia tidak memperhatikan pada difabel," ujar Yukio Edano, pemimpin Partai Demokrasi Konstitusional Jepang.

Baca juga: Shinzo Abe Berpeluang Jadi Perdana Menteri Jepang Terlama

Politisi lainnya, Yuichiro Tamaki, kepala Partai Demokrat untuk Rakyat, mengatakan bahwa pernyataan Abe tidak tepat dan dia seharusnya lebih berhati-hati dengan ucapannya, karena Jepang mendapatkan lebih banyak perhatian internasional menjelang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo tahun depan.

Namun demikian tetap ada pihak-pihak yang membela perdana menteri, dengan mengatakan bahwa kemungkinan maksud pernyataan Abe adalah bahwa lift merupakan satu-satunya yang membedakan Istana Osaka saat ini dengan sebelum dipulihkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com