Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Iran Sudah Bermain-main dengan Api

Kompas.com - 02/07/2019, 13:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bereaksi keras setelah Iran mengumumkan sudah melampaui batas cadangan uranium yang disyaratkan dalam perjanjian nuklir 2015.

Israel mendesak negara Eropa untuk memberikan sanksi kepada Iran, dengan Rusia menyatakan pengumuman itu sangat disayangkan, namun konsekuensi dari tekanan AS.

Inggris meminta Teheran untuk "berhenti mengambil langkah lebih jauh", sementara PBB menyerukan supaya mereka tetap berpegang teguh pada perjanjian.

Baca juga: Mossad Yakin Iran Berada di Balik Serangan di Wilayah Teluk

"Iran telah melewati 300 kilogram ambang batas dari yang direncanakan," ujar Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif dikutip ISNA via AFP Selasa (2/7/2019).

Kepada wartawan di Gedung Putih, Trump mengatakan Iran tentu konsekuensi dari aksi mereka. "Saya pikir mereka sudah bermain-main dengan api," tegasnya.

Washington memutuskan keluar dari perjanjian nuklir pada Mei tahun lalu, dan menghantam sektor minyak dan finansial melalui serangkaian sanksi.

Teheran yang bermaksud menekan negara penandatangan perjanjian 2015, mengumumkan pada 8 Mei lalu mereka tidak akan menghormati kesepakatan dengan memproduksi uranium dan air sulingan.

Iran mengancam bakal keluar dari perjanjian jika China, Rusia, Jerman, Perancis, dan Inggris bisa membujuk AS mencabut sanksi, terutama di sektor minyak.

Gedung Putih sebelumnya menyatakann bahwa mereka bersama sekutunya tidak akan membiarkan Iran mempunyai senjata nuklir, dan berjanji mempertahankan tekanan.

"Adalah sebuah kesalahan merujuk kepada perjanjian untuk mengizinkan Iran mengaya uranium dalam berbagai tingkatan," kata Sekretaris Pers AS Stephanie Grisham.

Grisham melanjutkan dalam keterangan tertulisnya bahwa jauh sebelum kesepakatan itu ada, Iran sudah melanggar sanksi. Zarif pun menjawab dengan melontarkan kicauan "Serius?".

Zarif bersikeras mereka tidak melakukan kesalahan apa pun. "Kami TIDAK melanggar JCPOA (nama resmi perjanjian nuklir)," tegas dia di Twitter.

Dia mengatakan Teheran bisa saja "membatalkan" pengayaan itu jika E3, merujuk pada tiga negara Eropa Jerman, Perancis, dan Inggris, mematuhi kewajiban mereka.

Baca juga: Iran Klaim Cadangan Uraniumnya Telah Melebihi Batas

Zarif menyanggah ucapan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo yang menuduh Iran menggunakan program nuklir untuk mengancam keamanan regional dan memeras komunitas internasional".

Badan Nuklir Dunia (IAEA) membenarkan telah melewati batas perjanjian soal uranium rendah (LEU). Iran melebihi dua kilogram dari batas 300 kilogram.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menyatakan langkah Iran "disayangkan". Namun alamiah karena berdasarkan "tekanan tak terduga" dari AS.

Zarif melanjutkan, komitmen Uni Eropa pekan lalu untuk membantu Iran mengatasi sanksi melalui mekanisme pembayaran INSTEX dinilai masih belum cukup.

"INSTEX baru awal dari mereka yang belum diterapkan sepenuhnya. Jadi, Iran bakal meneruskan langkah sesuai yang sudah diumumkan," terang Zarif.

Baca juga: Tegang dengan Iran, AS Kirim Jet Tempur Siluman F-22 ke Qatar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com