WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengomentari aksi protes di Hong Kong di mana massa kemudian menduduki gedung parlemen setempat.
Kepada awak media di Gedung Putih, Trump mengatakan bahwa demonstrasi yang terjadi di Hong Kong merupakan keinginan dari massa dalam mencari demokrasi.
"Saya pikir sebagian besar orang menginginkan demokrasi. Sayangnya, ada pemerintah yang tidak menghendakinya," ujar Trump seperti dikutip AFP Senin (1/7/2019).
Baca juga: Rebut Gedung Parlemen Hong Kong dari Pendemo, Polisi Gunakan Gas Air Mata
"Ini makna seluruhnya. Ini adalah tentang demokrasi. Tidak ada hal yang lebih baik dari itu," terang presiden ke-45 dalam sejarah Negeri "Uncle Sam" itu.
Selain Trump, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menyatakan Washington berharap China, seperti negara lainnya, untuk mematahui kewajiban internasional terkait Hong Kong.
Pernyataan Bolton itu menuai respons dari Beijing. Juru bicara kementerian luar negeri Geng Shuang dalam konferensi pers meminta negara lain tak ikut campur.
"Masalah di Hong Kong merupakan urusan dalam negeri China. Tidak ada negara asing yang mempunyai hak untuk ikut-ikutan dalam menanganinya," tegasnya dilansir Sky News.
Aksi protes pada Senin terjadi di tengah peringatan 22 tahun kembalinya Hong Kong yang awalnya merupakan bagian dari koloni Inggris kembali ke China.
Ratusan pengunjuk rasa memasuki gedung utama di mana menurunkan foto dan menulis slogan pro-demokrasi menggunakan cat semprot pada Senin sore waktu setempat.
Aksi massa tersebut disinyalir adalah bentuk rasa frustrasi mereka atas sikap pemerintah yang tidak merespons tuntutan dalam aksi tiga pekan terakhir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.