HYDERABAD, KOMPAS.com - Kepolisian di Telangana, India, dilaporkan menangkap 16 orang setelah diduga menjadi pelaku pengeroyokan terhadap petugas polisi perempuan.
Massa yang dipimpin oleh seorang anggota partai yang berkuasa itu awalnya memprotes gerakan penanaman pohon yang diselenggarakan pada Minggu (30/6/2019).
Baca juga: Bentrok dengan Massa Anti-Pemerintah, Polisi Hong Kong Gunakan Tongkat dan Semprotan Merica
Dilansir BBC Senin (1/7/2019), video insiden itu menjadi viral dengan polisi perempuan yang tak disebutkan identitasnya itu dirawat karena terluka.
Video yang yang direkam itu menunjukkan massa yang marah memukul si polisi menggunakan tongkat bambu ketika dia berdiri atas traktor dan mencoba menenangkan mereka.
TRS MLA Koneru Konappa's brother assaults woman forest officer at a village in Telangana. Forest Range Officer C Anita went to Sarasala village in Sirpur Mandal to take part in a plantation drive. pic.twitter.com/jE5GitgZRj
— The Indian Express (@IndianExpress) June 30, 2019
Polisi itu beberapa kali dipukul oleh massa yang marah hingga koleganya yang dibantu petugas lain langsung menangkal serangan dan membubarkan massa.
Video yang viral itu memantik kecaman dari petinggi Partai Telangana Rashtra Samithi (TRS) Kalvakuntla Taraka Rama Rao melalui kicauannya di Twitter.
"Saya sangat mengecam perilaku kejam penyerangan petugas yang tengah menjalankan tugasnya. Tidak ada orang yang berhak berdiri di atas hukum," kata Rama.
Pelaku serangan diidentifikasi bernama Koneru Krishna Rao dngan saudaranya Koneru Konappa Rao. Partai TRS mengonfirmasi keduanya kini berada dalam penahanan.
Dalam pembelaannya, Krishna berkata kepada media lokal dia hanya ingin memastikan "keadilan bagi suku petani karena pejabat hutan menghancurkan panen mereka".
"Departemen kehutanan telah melakukan aksi teror kepada para petani setempat dan menyita tanah mereka secara paksa," ucap Krishna seraya berujar, dia tak sengaja menyerang perempuan itu.
Namun seorang sumber kepada Indian Express mengungkapkan, dua kakak beradik Rao itu mempunyai catatan buruk sering menyerang pejabat pemerintah, terutama perempuan.
Sedangkan dua kolega perempuan itu yang berada di lokasi ketika serangan terjadi ditangguhkan karena dianggap lalai dalam melindungi rekan mereka.
Baca juga: Dukung Polisi, Massa Pro-Pemerintah Hong Kong Turun ke Jalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.