Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Jika Kim Jong Un Tak Muncul, Saya Bakal Terlihat Jelek di Media

Kompas.com - 01/07/2019, 07:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

PAMMUNJOM, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku "bangga" bisa bertemu Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di zona demiliterisasi (DMZ).

Apalagi, dia menorehkan sejarah untuk jadi presiden pertama AS yang bisa memasuki wilayah Korut pada Minggu (30/6/2019) meski hanya melangkah 29 kali.

Baca juga: Trump Injakkan Kaki di Korut, Kim Jong Un: Saya Tak Menyangka Bisa Bertemu Anda di Sini

Di Panmunjom, Trump mengucapkan terima kasih kepada Kim karena sudah menemuinya kembali. Apalagi penawaran itu disampaikan melalui kicauan di Twitter.

Sebelumnya, Trump menawarkan untuk bertemu Kim di DMZ di sela menghadiri KTT G-20 yang dilangsungkan di Osaka, Jepang, selama dua hari pada 28-29 Juni.

"Ketika saya melontarkannya di media sosial, jika dia (Kim) tak muncul, saya bakal terlihat sangat jelek di media," kata Trump yang duduk di sebelah Kim.

Diwartakan CNN, justru karena Kim kemudian muncul dan menyambutnya di zona perbatasan dengan penjagaan terketat dunia itu, mereka bisa kelihatan bagus.

"Ini bisa menjadi momen paling bersejarah. Saya pikir relasi yang terjadi di antara kami berarti sangat banyak bagi masyarakat," ulas presiden 73 tahun itu.

Pejabat senior AS berkata kepada CNN, pertemuan itu bisa terlaksana berkat peran Utusan Khusus AS untuk Korut Stephen Biegun yang menggelar diskusi rahasia.

Diskusi itu terjadi di malam sebelum kedua pemimpin bertemu. Keyakinan para pejabat AS bahwa pertemuan itu bakal terlaksana makin membuncah Sabtu pagi (29/6/2019).

Dari Vatikan, pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus memuji pertemuan tersebut karena dianggap sebagai contoh baik sebuah dialog kebudayaan.

Dalam pernyataan di sela Doa Angelus di Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus mengatakan pertemuan itu bisa membuat langkah berikutnya dalam dialog perdamaian.

"Tak hanya di Semenanjung Korea saja. Namun juga di seluruh dunia," terang paus asal Argentina itu.

Baca juga: Bertemu di Panmunjom, Trump dan Kim Sepakat Lanjutkan Perundingan Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com