PARIS, KOMPAS.com - Perancis dilaporkan mencatatkan rekor terpanas di salah satu kotanya di tengah gelombang panas yang mendera Eropa dan mulai menimbulkan korban jiwa.
Seperti dilaporkan BBC Jumat (28/6/2019), rekor itu dicatatkan di kota kawasan selatan Villevieille di mana suhu mencapai 45.1 derajat Celsius. Rekor sebelumnya 44.1 derajat Celsius terjadi pada 2003 dan membunuh ribuan orang.
Menteri Kesehatan Perancis Agnes Buzyn mengatakan, semua orang berada dalam risiko tinggi akibat serangan panas, dengan dinas cuaca memberi peringatan terhadap empat wilayah.
Baca juga: Spanyol Dilanda Gelombang Panas: Neraka Sudah Datang
Empat wilayah itu berada dalam tanda merah yang merupakan bahaya tertinggi. Namun, kebanyakan daerah di Perancis berada pada warna oranya, yang merupakan peringatan kedua tertinggi.
Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan karena panas, semua orang mengambil rieiko di mana kasus orang tenggelam dilaporkan hampir setiap hari.
Di Saint Denis, seorang bocah Suriah berusia enam tahun kritis karena terlempar ke udara oleh kekuatan pompa air bertekanan tinggi yang dibuka warga setempat.
Selain itu, otoritas setempat memutuskan untuk menutup sedikitnya 4.000 sekolah karena kekurangan pendingin ruangan, dan memperketat penggunaan air.
Dalam wawancara televisi, Buzyn menuturkan dia begitu khawatir akan meningkatnya jumlah panggilan darurat sebagai dampak dari gelombang panas tersebut.
Dia mengimbau kepada setiap warga untuk menghindari "tindakan berisiko". Seperti meninggalkan anaknya di dalam mobil atau mencoba jogging di siang hari.
Sejumlah negara di Eropa juga mendapat serangan panas. Jerman, Polandia, maupun Republik Ceko dilaporkan juga mencatat temperatur tertinggi Juni ini.
Di Spanyol, dua orang tewas akibat kepanasan. Seorang korban merupakan remaja 17 tahun yang kejang-kejang saat pendinginan di kolam di Cordoba.
Sementara korban lain adalah kakek 80 tahun tewas saat berada di jalanan kota Valladolid. Di Catalonia, tim pemadam berusaha menjinakkan kebakaran hutan terparah dalam 20 tahun terakhir.
Di Inggris, polisi memperingatkan warga untuk tidak mencoba mendinginkan diri di danau maupun sungai setelah gadis 12 tahun tenggelam di Sungai Irwell di Manchester Besar.
Meteorologis menjelaskan, udara panas yang datang dari Afrika Utara bertanggung jawab atas kenaikan suhu selain badai yang melanda Atlantik.
Baca juga: Suhu Dingin di Jawa Timur, Ini yang Perlu Diwaspadai Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.