MIAMI, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden Amerika (AS) Joe Biden mulai merasakan panasnya status favorit yang disandangnya dalam pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat.
Berdebat dengan sembilan kandidat lain di Debat Segmen Kedua di Arsht Center, Miami, Kamis (27/6/2019), Biden menjadi sasaran tembak para pesaing.
Momen debat terpanas terjadi ketika Senator California Kamala Harris mengkritik pedan Biden mengenai topik hubungan etnis dan ras.
Baca juga: Korut Sebut Joe Biden Dungu dan IQ Rendah, Trump: Mungkin Itu Sinyal?
Harris mempertanyakan komentar Biden pekan lalu ketika membanggakan hubungan kerjanya saat masih di senat dengan Senator James Eastland (Mississippi) dan Senator Herman Talmadge (Georgia).
Harris berkata, dia tidak percaya Biden adalah seorang yang rasis, dan sependapat dengannya tentang pentingnya mencari titik tengah di politik.
"Tetapi, saya pribadi sangat terluka mendengar Anda memuji dua senator yang mendukung segregasi rasial di negeri ini," kecam senator Afro-Amerika itu dikutip BBC.
Biden memicu kontroversi setelah menyebut dbanding kondisi politik sekarang, Senat AS berfungsi jauh lebih baik puluhan tahun silam tatkala ada rasa hormat antar-senator.
Termasuk dengan pendukung segregasionis. Mantan Senator Delaware itu berujar dia mempunyai banyak perbedaan pendapat dengan Eastland dan Talmadge. Namun, mereka mampu bekerja sama demi kepentingan rakyat.
Eastland dan Talmadge dikenal sebagai senator yang mendukung segregasi di tempat umum antara warga kulit putih dan hitam. Adapun komentar Biden pun memicu kecaman.
Namun dia menegaskan tidak akan meminta maaf. "Ada kesalahpahaman mengenai posisi politik saya. Saya tak memuji mereka. Itu tidak benar," klaimnya.
Baca juga: Biden Kritik Kim Jong Un, Begini Balasan Keras Media Pemerintah Korut
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.