Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Jadi "Sasaran Tembak" di Debat Pertama Capres Demokrat

Kompas.com - 28/06/2019, 17:43 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber BBC


MIAMI, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden Amerika (AS) Joe Biden mulai merasakan panasnya status favorit yang disandangnya dalam pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat.

Berdebat dengan sembilan kandidat lain di Debat Segmen Kedua di Arsht Center, Miami, Kamis (27/6/2019), Biden menjadi sasaran tembak para pesaing.

Momen debat terpanas terjadi ketika Senator California Kamala Harris mengkritik pedan Biden mengenai topik hubungan etnis dan ras.

Baca juga: Korut Sebut Joe Biden Dungu dan IQ Rendah, Trump: Mungkin Itu Sinyal?

Harris mempertanyakan komentar Biden pekan lalu ketika membanggakan hubungan kerjanya saat masih di senat dengan Senator James Eastland (Mississippi) dan Senator Herman Talmadge (Georgia).

Harris berkata, dia tidak percaya Biden adalah seorang yang rasis, dan sependapat dengannya tentang pentingnya mencari titik tengah di politik.

"Tetapi, saya pribadi sangat terluka mendengar Anda memuji dua senator yang mendukung segregasi rasial di negeri ini," kecam senator Afro-Amerika itu dikutip BBC.

Biden memicu kontroversi setelah menyebut dbanding kondisi politik sekarang, Senat AS berfungsi jauh lebih baik puluhan tahun silam tatkala ada rasa hormat antar-senator.

Termasuk dengan pendukung segregasionis. Mantan Senator Delaware itu berujar dia mempunyai banyak perbedaan pendapat dengan Eastland dan Talmadge. Namun, mereka mampu bekerja sama demi kepentingan rakyat.

Eastland dan Talmadge dikenal sebagai senator yang mendukung segregasi di tempat umum antara warga kulit putih dan hitam. Adapun komentar Biden pun memicu kecaman.

Namun dia menegaskan tidak akan meminta maaf. "Ada kesalahpahaman mengenai posisi politik saya. Saya tak memuji mereka. Itu tidak benar," klaimnya.

Baca juga: Biden Kritik Kim Jong Un, Begini Balasan Keras Media Pemerintah Korut

Biden Terlalu Tua?

Biden juga menghadapi pertanyaan mengenai umurnya di mana jika terpilih sebagai Presiden AS, dia bakal jadi presiden tertua dalam sejarah.

Politisi 76 tahun itu mengomentari ucapan dari pesaingnya, anggota DPR asal California Eric Swalwell, yang mempertanyakan usianya.

Swalwell menjawab, dia berumur enam tahun ketika ada seorang capres yang menghadiri Konvensi Partai Demokrat di California.

Capres itu memintar agar AS memberi tongkat estafet kepada generasi baru. "Capres itu bernama Joe Biden, dan dia masih berpolitik saat ini," sindir Swalwell.

Biden pun tertawa dan berucap bahwa dia masih memegang tongkat estafet dalam segmen kedua dari debat yang dihadiri 20 capres. Adapun 10 kandidat lain sudah berdebat dalam segmen pertama Rabu (26/7/2019).

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com