Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bujuk Para Wanita ke Praktik Prostitusi untuk Lunasi Utang, Pria Jepang Dipenjara

Kompas.com - 27/06/2019, 20:40 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KYOTO, KOMPAS.com - Pengadilan di Jepang, pada Selasa (25/6/2019), menjatuhkan hukuman penjara dua setengah tahun kepada seorang pria yang terbukti memaksa sejumlah wanita untuk perdagangan seks sebagai pelunasan hutang.

Pengadilan Distrik Kyoto mendapati Yutaro Ogawa (30), pendiri dan pemimpin kelompok perekrutan, bersalah karena memaksa dua wanita untuk masuk ke industri prostitusi dan melanggar undang-undang keamanan kerja, pada Maret dan Juli 2017.

"Tindak kejahatan yang luas, sistematis, dan pekerjaan yang sangat jahat. Tidak ada peluang untuk keringanan hukuman dalam motif terdakwa untuk mendapat keuntungan," kata hakim ketua pengadilan Satoshi Shibayama, dalam putusannya, yang dikutip Japan Today.

Baca juga: Situs Kencan Sugar Daddy Didenda karena Promosikan Prostitusi

Kasus tersebut tidak hanya menjerat Ogawa, selaku pemimpin kelompok perekrutan, namun juga sejumlah bawahannya.

Namun hakim ketua Shibayama memutuskan bahwa sebagai pemimpin kelompok, Ogawa memikul tanggung jawab yang lebih berat daripada para kaki tangannya.

Meski demikian, hakim menjatuhkan hukuman yang lebih ringan kepada terdakwa, dibandingkan tuntutan jaksa yang mengajukan hukuman penjara selama tiga tahun, karena menganggap cara kelompok itu merekrut para wanita tidak sampai merampak kehendak bebas mereka.

Kelompok perekrutan itu, yang memiliki sekitar 20 anggota, disebut telah berupaya memikat para wanita di Kyoto ke bar tertentu.

Mereka kemudian dibujuk memesan secara berlebihan hingga para wanita itu harus membayar tagihan bar yang berlebihan yang tidak bisa mereka bayar.

Selanjutnya para wanita itu didorong untuk melakukan perdagangan seks demi dapat menghapuskan "hutang" mereka.

Praktik itu disebut telah menjerat hingga ratusan wanita, termasuk mereka yang masih mahasiswa. Usaha kelompok perekrutan itu diyakini telah mengumpulkan lebih dari 100 juta yen (sekitar Rp 13 miliar) dalam biaya "perekrutan" sejak Juli 2012.

Baca juga: Pindah ke Amerika, Atlet Inggris Terlibat Kasus Prostitusi

Dilansir Japan Today, kelompok itu bahkan disebut memiliki manual pelatihan untuk para perekrut, yang mencakup langkah-langkah dan cara mendekati wanita di jalanan, hingga bagaimana memutuskan jenis pedagangan seks yang akan diperkenalkan kepada para korban.

Sejumlah anggota kelompok juga telah dinyatakan bersalah atas peran mereka, termasuk seorang pria yang menggantikan Ogawa sebagai pemimpin pada akhir 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com