Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah dan Anak Migran Tewas Tenggelam, Trump Salahkan Demokrat

Kompas.com - 27/06/2019, 13:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengomentari kisah pilu ayah dan anak migran yang tewas ketika berusaha menyeberang ke negaranya.

Foto memilukan jenazah Oscar Alberto Martinez Ramirez dan putrinya yang berusia 23 bulan, Valeria, yang ditemmukan mengambang di tepi sungai tersebar di media sosial.

Dilansir Sky News Rabu (26/6/2019), di foto nampak Valeria merangkul ayahnya ketika mereka ditemukan di tepi sungai Rio Grande yang berada di perbatasan Meskiko.

Baca juga: Hendak Masuk AS, Ayah dan Bayinya Tewas Tenggelam di Sungai Meksiko

Ayah dan anak yang berasal dari El Salvador itu tewas terseret arus ketika berusaha menyeberangi sungai bersama dengan istrinya. Adapun si istri ,Tania Vanessa Avalos, selamat.

Saat dikonfirmasi, Trump mengaku sudah tahu dan sangat menyayangkannya. "Saya tahu kondisi itu bakal berhenti jika Demokrat mengubah hukum. Mereka harus melakukannya," tegasnya.

"Mungkin dengan perubahan itu si ayah, yang mungkin menurut saya adalah orang yang baik, dan anaknya tentu tidak akan mengalami momen ini," lanjutnya.

Presiden dari Partai Republik itu mengklaim, Demokrat yang merupakan oposisi mencegah hukum untuk menghentikan migran ilegal melakukan perjalanan berbahaya demi masuk ke AS.

Menurut Trump, jika Demokrat bersedia untuk meloloskan undang-undang itu, maka para migran ilegal tidak akan berusaha datang dan kemudian terbunuh.

"Demokrat menolak untuk mengubah celah. Mereka juga menolak untuk mengubah peraturan suaka. Dalam satu jam, seharusnya kami bisa menyelesaikannya," terangnya.

Trump berkata, jika AS membuka perbatasan, dia menganggap hal itu sebagai kejahatan. Membuka perbatasan berarti orang bakal semakin ingin masuk AS dan meleewati rute berbahaya.

Menyusul kecaman dunia pasca-munculnya foto itu, baik Senat maupun House of Represetatives meloloskan UU terpisah untuk mendanai perawatan migran yang berusaha masuk AS.

Sikap keras Trump terhadap imigrasi juga mendapat sorotan tajam. Calon presiden dari Demokrat, Beto O'Rourke, menyebut Trump bertanggung jawab atas kematian mereka.

Baca juga: Presiden Meksiko: Tentara di Perbatasan Tak Berhak Tahan Migran yang Ingin Menyeberang

O'Rourke beralasan, justru pemerintahan Trump yang menentang penawaran mereka untuk mengesahkan peraturan yang mencegah migran untuk mengajukan suaka di perbatasan.

Menurut pemberitaan setempat, Ramirez awalnya sudah menyeberangkan Valeria dan kembali untuk menjemput istrinya. Namun Valeria panik dan mencoba kembali ke ayahnya.

Ramirez memutuskan untuk menyeberang ke AS lewat sungai karena frustrasi keluarga mereka tidak bisa mengajukan permintaan suaka di hadapan otoritas AS.

Ramirez dan anaknya merupakan korban terbaru dari upaya migran untuk menyeberangi perbatasan AS-Meksiko. Empat orang ditemukan tewas pada Minggu (23/6/2019).

Keempat migran; dua bayi, satu bocah dua tahun, dan seorang perempuan dilaporkna tewas karena kepanasan. Pada tahun lalu, total 283 migran tewas.

Baca juga: Tangkal Migran, Meksiko Kerahkan 15.000 Tentara dan Pengawal Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com