Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Irak: Kami Tidak Ingin Terlibat Perang Lain

Kompas.com - 26/06/2019, 21:24 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Presiden Irak Barham Saleh, Rabu (26/6/2019), mengatakan bahwa negaranya tidak boleh terseret dalam konflik lain di Timur Tengah, menyusul peningkatan ketegangan yang terjadi antara AS dengan Iran di wilayah itu.

"Kami telah mengalami empat dekade masa tantangan dan kekacauan. Kami tidak ingin terlibat dalam perang lain," ujar Barham Saleh di London.

"Kami tidak bisa membiarkan negara kami terseret ke dalam konflik," tambahnya, dikutip AFP.

Dengan ketegangan yang terus meningkat antara Iran dengan Amerika Serikat, Presiden Saleh menegaskan bahwa negaranya tidak akan menjadi panggung bagi "negara-negara yang berperang".

Baca juga: Kurangi Ketegangan, Irak Bakal Kirim Delegasi ke AS dan Iran

"Kami meminta semua pihak untuk menurunkan ketegangan. Sudah cukup," kata presiden.

"Kami tidak ingin menjadi korban konflik di Timur Tengah. Kami bahkan belum menyelesaikan (konflik) yang terakhir," tambahnya, merujuk pada perang melawan kelompok teroris ISIS.

Presiden Saleh mengungkapkan, negaranya memiliki hubungan baik dengan Iran maupun AS.

"Memiliki hubungan yang baik dengan Iran adalah kepentingan nasional kami, sementara AS adalah mitra yang sangat penting bagi Irak," ungkap Saleh.

Presiden Saleh yang mulai menjabat pada Oktober tahun lalu, mengungkapkan bahwa prioritas pemerintahannya adalah stabilitas.

"Kita perlu mengubah Irak dari zona konflik regional dan proksi menjadi zona perdagangan, pembangunan infrastruktur, dan pekerjaan serta masa depan bagi kaum muda," ujar presiden berusia 58 tahun itu.

Presiden Saleh mengunjungi Inggris dan bertemu dengan Perdana Menteri Theresa May, pada Selasa (25/6/2019). Keduanya membahas tentang kerja sama keamanan dan pembangunan bangsa.

Baca juga: Irak Bersedia Adili Anggota Asing ISIS dengan Imbalan Uang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com