Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disanksi Trump, Pemimpin Tertinggi Iran Ogah Berunding dengan AS

Kompas.com - 26/06/2019, 20:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menampik tawaran perundingan yang diajukan Amerika Serikat (AS) untuk meredakan ketegangan.

Pernyataan yang disampaikan Khamenei itu merupakan momen pertama sejak Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi kepadanya pada Senin kemarin (24/6/2019).

Baca juga: Presiden Iran: Kami Tidak Berniat Mempermalukan AS

"Jika kita menerima tawaran mereka untuk berunding, mereka bakal membuat negara ini menyedihkan," kata Khamenei seperti dilansir Bloomberg via Straits Times Rabu (26/6/2019).

"Dan jika tidak, mereka akan terus menciptakan kegilaan politik, memicu propaganda, dan terus memberikan tekanan," lanjut pemimpin berusia 80 tahun itu.

Dalam pidatonya di hadapan warga ibu kota Teheran, Khamenei menyampaikan bahwa tekanan yang diberikan AS kepada mereka tidak akan memberikan pengaruh.

"Bangsa Iran yang dikasihi ini sudah dihina dan dituduh oleh rezim paling jahat. Yakni AS, yang menebarkan perang dan konflik," sambungnya dikutip AFP.

Dia menegaskan Iran tidak akan tunduk terhadap tekanan itu. "Iran mencari martabat, kemerdekaan, dan kemajuan. Jadi tekanan dari musuh kejam ini tak berpengaruh," tutur dia.

Khamenei memberikan pernyataan setelah Iran mengumumkan drone pengintai AS yang mereka tembak jatuh ditemukan sekitar enam kilometer di perairan wilayah mereka.

Kepala Organisasi Geografi Pasukan Iran Brigadir Jenderal Majid Fakhri menerangkan, mereka segera menentukan lokasi jatuh setelah drone itu ditembak.

Dalam konferensi pers, Trump menjelaskan sanksi itu dijatuhkan kepada Khamenei karena dia dituduh bertanggung jawab atas "sikap permusuhan" yang ditunjukkan Iran.

Karena itu, Trump menuturkan sanksi bakal mencegah Khamenei maupun rezimnya untuk mendapatkan akses utama kepada sumber finansial maupun dukungan.

"Iran tidak akan bisa mendapatkan senjata nuklir. Mereka adalah negara pendukung terorisme nomor satu di berbagai tempat di dunia ini," beber Trump.

Baca juga: Trump: Iran Bakal Lenyap jika Serang Orang Amerika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com