Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Iran: Kami Tidak Berniat Mempermalukan AS

Kompas.com - 26/06/2019, 17:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan, negaranya tidak ingin berkonflik dengan Amerika Serikat (AS). Namun menegaskan tak bakal memberi ampun jika mereka diserang.

"Saya tidak ingin berkata kami berniat mempermalukan AS. Karena pada dasarnya kami tidak ingin mempermalukan siapa pun," kata Rouhani dalam pertemuan dengan pejabat kementerian kesehatan.

Namun seperti dilansir IRNA via Newsweek Selasa (25/6/2019), Rouhani memperingatkan AS maupun negara asing lain yang coba-coba mendekati wilayah mereka.

Baca juga: Trump: Iran Bakal Lenyap jika Serang Orang Amerika

Rouhani menyatakan wilayah negaranya "tidak bisa diganggu gugat". Dia menegaskan negara mempunyai kewajiban untuk bertahan dari setiap pesawat yang melintasi wilayahnya.

"Ketika negara penyerang memasuki wilayah kami, mereka bakal hancur dalam satu detik. Ini merupakan bukti kekuatan kami," tegas presiden yang berkuasa sejak 2013 itu.

Rouhani dan Presiden AS Donald Trump terlibat perang komentar dan bertukar ancaman sepanjang pekan ini. Rouhani menyebut AS menderita "keterbelakangan mental".

Selain itu juga melabeli Washington bertindak seakan sudah "tidak waras" setelah Trump mengumumkan sanksi kepada sejmlah petinggi Iran pada Senin (24/6/2019).

Trump dalam kicauannya di Twitter membalas dengan mengatakan ucapan Rouhani sangatlah menghina dan terkesan mengacuhkan, dan mengancam bakal "melenyapkan" Iran jika menyerang warga AS.

Tensi antara AS dan Iran semakin panas setelah Teheran mengklaim menghancurkan drone pengintai Global Hawk dengan lokasi yang masih jadi perdebatan pekan lalu.

Washington menyatakan drone itu ditembak di Selat Hormuz yang merupakan perairan internasional. Sementara Iran mengklaim drone itu sudah melanggar wilayah mereka.

Dalam pemberitaan media AS, Trump sempat mengizinkan serangan balasan pada Kamis malam (20/6/2019) dengan jet tempur sudah diterbangkan dan kapal perang berlayar di lokasi target.

Namun presiden 73 tahun itu mengungkapkan dia membatalkan serangan itu 10 menit terakhir setelah mendapat laporan bahwa sedikitnya 150 orang bakal tewas.

Meski Trump mengisyaratkan dia siap berunding tanpa syarat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mencetuskan mereka tidak berniat bertemu AS.

Sebabnya, mereka menganggap Trump sudah menutup "pintu diplomasi" dengan menjatuhkan sanksi seraya berkata AS sudah menghancurkan mekanisme internasional untuk menjaga perdamaian.

Baca juga: Terkait Sanksi Baru Terhadap Iran, Rusia Sebut AS Gegabah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com