Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Masuk AS, Ayah dan Bayinya Tewas Tenggelam di Sungai Meksiko

Kompas.com - 26/06/2019, 16:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News,AFP

CIUDAD VICTORIA, KOMPAS.com - Sebuah kejadian memilukan terjadi di mana ayah migran beserta bayinya tewas tenggelam ketika mencoba menyeberangi Meksiko menuju Amerika Serikat (AS).

Dalam gambar yang beredar di sejumlah media, terlihat jenazah ayah dan anak itu mengembang dengan wajah berada di bawah di tepi sungai Rio Grande di wilayah Meksiko.

Diwartakan Sky News Rabu (26/6/2019), ayah itu diidentifikasi bernama Oscar Alberto Martinez Ramirez Sementara bayinya bernama Valeria dan berumur 23 tahun.

Baca juga: Rakit Terbalik, Seorang Anak Tewas Tenggelam di Kali Ciliwung

Berdasarkan laporan pengadilan Meksiko dikutip AFP, Ramirez dan anaknya itu melarikan diri dari El Salvador bersama istrinya dan menyeberang Minggu siang (23/6/2019).

Pria berumur 25 tahun itu membawa anaknya di belakang, tepatnya di dalam kausnya, untuk menjaga keselamatannya ketika mereka mencoba menyeberangi sungai.

Namun, Ramirez dan Valeria hanyut tersapu ombak di depan mata istrinya. Jenazah keduanya ditemukan di Matamoros, Negara Bagian Tamaulipas, Senin (24/6/2019).

Sementara menurut pemberitaan media lokal Le Duc, Ramirez sebenarnya sudah menyeberangkan anaknya dan hendak kembali menjemput istrinya ketika Valeria panik.

Bayi itu berusaha meraih ayahnya di mana mereka langsung terseret ombak. Sementara istrinya yang tak diketahui identitasnya itu dilaporkan selamat.

Foto-foto jenazah mereka yang beredar terjadi di tengah kabar kematian migran yang mencoba memasuki AS dengan memasuki rute berbahaya di perbatasan.

Kabar itu juga terjadi di tengah kecaman yang menimpa Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, pemimpin sayap kiri yang berjanji untuk melindungi hak migran.

Lopez Obrador dikecam lantaran foto dari jurnalis AFP pekan lalu memperlihatkan pasukan Garda Nasional bersenjata lengkap menahan dua perempuan dan satu bocah di Rio Grande.

Pada Selasa (25/6/2019), Lopez Obrador menyatakan 15.000 tentara yang dia kerahkan ke perbatasan AS tidak punya perintah untuk mencegah masuknya migran.

Dia pun berjanji bakal menggelar penyelidikan untuk mengusut penahanan kontroversial. Hukum internasional melindungi migran ilegal untuk mendapatkan suaka.

Tetapi Lopez Obrador mendapatkan tekanan dari Presiden AS Donald Trump yang mengancam pada Mei lalu bakal menaikkan pajak jika Meksiko tidak menangani migran ilegal.

Pada 7 Juni, pemerintah kedua negara mencapai kesepakatan di mana Mexico City setuju untuk mengirim pasukan dengan AS menghendaki hasil dalam 45 hari ke depan.

Baca juga: Tangkal Migran, Meksiko Kerahkan 15.000 Tentara dan Pengawal Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky News,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com