Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Danai Rencana Penggulingan Pemerintahan Mesir, 8 Orang Ditahan

Kompas.com - 26/06/2019, 13:45 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KAIRO, KOMPAS.com - Delapan orang dilaporkan telah ditahan oleh pemerintah Mesir atas tuduhan membantu mendanai rencana penggulingan pemerintahan.

Para tersangka juga diyakini merupakan bagian dari organisasi Ikhwanul Muslimin. Demikian dikutip AFP dari sumber pengadilan.

Mereka yang ditahan termasuk di antaranya adalah pengusaha, jurnalis, dan tokoh politik, yang telah ditahan selama 15 hari, dalam penangkapan yang digambarkan Amnesti Internasional sebagai tindakan mengerikan bermotif politik.

Penahanan delapan individu itu menyusul penggerebekan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap 19 perusahaan dan bisnis yang dilancarkan di Kairo, Alexandria, dan Ismaila, pada Selasa (25/6/2019).

Penggerebekan itu menjadi tanggapan atas bisnis yang diduga mendanai plot "rencana penggulingan negara dan lembaga pemerintahannya". Demikian menurut Kementerian Dalam Negeri dalam pernyataannya.

Baca juga: Mesir Kecam Pernyataan Erdogan yang Sebut Morsi Dibunuh

"Mereka yang ditahan adalah bagian dari rencana bersama dengan kelompok-kelompok yang mengaku mewakili kekuatan politik sipil, yang berusaha melancarkan tindakan kekerasan dan kerusuhan terhadap negara," lanjut pernyataan kementerian.

Sebanyak total 250 juta poundsterling Mesir (sekitar Rp 212 miliar) turut disita dalam penggerebekan.

Pemerintah tidak merinci jenis bisnis yang ditargetkan, namun mengatakan bahwa mereka berafiliasi dengan kelompok Ikhwanul Muslimin yang dilarang.

Salah satu individu yang ditangkap adalah pengacara hak asasi manusia, Zyad el-Elaimy, yang tengah mengunjungi temannya di Maadi, pinggiran kota Kairo, saat polisi datang dan menahannya.

"Dia mulai berteriak saat beberapa orang berusaha menangkapnya, tapi akhirnya bekerja sama dengan petugas saat temannya datang," kata ibunda Elaimy, Ekram Youssef, kepada AFP.

Elaimy disebut memegang peranan kunci dalam gerakan yang menggulingkan autokrat Husni Mubarak pada 2011 dan sempat menjabat sebagai anggota parlemen selama satu tahun.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Mantan Presiden Mesir Sebut Punya Banyak Rahasia

Dua dari delapan orang yang ditahan tersebut dilaporkan menghadapi tuduhan telah berkolaborasi untuk menyebarkan berita palsu.

Tindakan penahanan tersebut terjadi setelah meninggalnya mantan presiden Mesir Mohamed Morsi di tengah persidangan, yang dikritik banyak pihak sebagai hasil pengabaian oleh pemerintah dan menyerukan dilakukannya penyelidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com