Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Tahun Pakai Identitas Palsu, Buronan Ini Tertangkap secara Tidak Terduga

Kompas.com - 26/06/2019, 09:51 WIB
Ericssen,
Agni Vidya Perdana

Tim Redaksi

 

SINGAPURA, KOMPAS.com – Meloloskan diri dari kejaran polisi bukan hal yang mudah. Apalagi jika harus dilakukan selama bertahun-tahun.

Tetapi di Singapura, sebuah negara kecil yang memiliki reputasi penegakan hukum yang ketat, ternyata justru terjadi kisah yang tak biasa.

Seorang tersangka kasus penganiayaan berhasil menghindar dari kejaran pihak berwajib selama 13 tahun sebelum akhirnya tertangkap.

Kisah penangkapannya pun terbilang tak biasa dan terjadi secara tidak disengaja.

James Nalla Rajan Naidu Adhiseshan adalah seorang tersangka dalam kasus penganiayaan seorang agen surat kabar di gerai 7-Eleven di kawasan Bukit Merah menggunakan pisau saku.

Berganti Identitas

Sebenarnya James telah ditangkap pada tahun 2006, namun ia berhasil meloloskan diri sebelum disidang di pengadilan.

Pria berusia 58 tahun ini kemudian mengganti identitasnya dengan menggunakan KTP milik Chandran Sinathanmby yang waktu itu tengah mendekam di penjara Singapura.

Untuk menyempurnakan rencananya, James bahkan telah menambahkan alamat rumahnya di KTP milik Chandran.

Baca juga: Kisah Unik Masa Silam, Perampok Tebar Uang untuk Meloloskan Diri

Selama 13 tahun dari 2006 hingga 2019, James dapat bebas bepergian di Singapura menggunakan identitas palsu itu tanpa terendus oleh pihak berwenang.

Dokumen pengadilan tidak menjelaskan bagaimana James berhasil mendapatkan KTP Chandran. Juga tidak dirinci apakah keduanya saling mengenal satu sama lain, demikian dikutip Channel News Asia, Selasa (25/6/2019).

Pengadilan hanya menyatakan Chandran kehilangan KTP-nya belasan tahun yang lalu. Dia tidak mengetahui identitasnya telah dipakai oleh James.

James beraktivitas seperti biasa selama belasan tahun dengan menggunakan identitas palsunya termasuk ketika dia mengunjungi Poliklinik di kawasan Sengkang pada tanggal 14 Agustus 2017 untuk berobat akibat terjatuh dari sepedanya.

Dengan menggunakan KTP Chandran, dia mengunjungi poliklinik yang sama tak hanya sekali, melainkan berkali-kali untuk gangguan kesehatan lainnya.

Tidak ada sedikitpun kecurigaan terhadap dirinya. Bahkan dia sempat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Changi untuk menjalani perawatan pada organ hatinya.

Kecurigaan sempat muncul ketika pihak rumah sakit melakukan verifikasi identitas. Mereka mendapati bahwa identitas bernama Chandran Sinathanmby sedang dipenjara, sehingga mustahil dia dapat mengunjungi rumah sakit.

Baca juga: Buronan Ini Menyerahkan Diri Setelah Dapat 29.000 Like di Facebook

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com