Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bikin Status Facebook, Pria Gay Myanmar Bunuh Diri

Kompas.com - 25/06/2019, 18:01 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

YANGON, KOMPAS.com - Seorang gay di Myanmar mengunggah sebuah catatan ke akun Facebooknya termasuk tangkapan layar berisi cercaan terkait orientasi seksnya.

Usai mengunggah statusnya yang ditujukan untuk keluarga dan temannya-ttemannya itu, pria bernama Kyaw Zin Win itu bunuh diri.

Dalam status terakhirnya itu, pria berusia 26 tahun tersebut juga mengatakan, tak ingin terlahir kembali di negara di mana golongan superior menindas orang di bawah mereka.

Kyaw yang sehari-hari bekerja sebagai pustakawan di Myanmar Imperial University (MIU) itu merinci bagaimana orang-orang di sekitarnya membully dirinya.

Baca juga: Presiden Brasil: Kriminalisasi Homofobia Justru Rugikan Kaum Gay

Dia menyebut para atasannya memaksa dia untuk berhenti bekerja hanya karena orientasi seksualnya.

Kyaw juga menyertakan tangkapan layar sebuah grup percakapan didominasi olok-olok terhadap dirinya.

Hingga Selasa (25/6/2019), pesan terakhir Kyaw yang diunggah ke Facebook itu sudah dibagikan ribuan kali dan memicu kemarahan netizen.

"Kata-kata bisa membunuh seseorang... ini adalah pembunuhan," kata Hein Aung Thu, seorang netizen.

Salah seorang kolega Kyaw yang namanya disebut dalam status terakhir pria itu, membantah terlibat dalam "bully" yang ditujukan terhadap Kyaw.

Sementara itu, pada Senin (24/6/2019), pihak rumah sakit merilis pernyataan resmi yang berisi simpati atas tragedi tersebut.

Pihak universitas juga mengatakan sudah mengunjungi keluarga Kyaw untuk menyatakan bela sungkawa.

Hla Myat Tun, wakil direktur organisasi LGBT Colors Rainbow, mengatakan bahwa bullying di tempat kerja adalah hal lazim di Myanmar.
 
Myat Tun mengatakan, organisasinya kerap menerima banyak pesan dari para LGBTQ yang mencari dukungan psikologis.

Baca juga: MA Bostwana Putuskan Menjadi Gay Bukan Tindakan Kriminal

Di sisi lain, sejumlah kelompok pembela HAM akan menggelar unjuk rasa pekan ini untuk menghormati Kyaw Zin Win.

Unjuk rasa itu juga akan mendesak dekriminilasisasi terhadap kelompok gay dan memperkenalkan undang-unang anti-diskriminasii.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com