Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Rencanakan Serangan ke Kedubes AS di Brussels, Seorang Pria Ditangkap

Kompas.com - 25/06/2019, 17:12 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BRUSSELS, KOMPAS.com - Seorang pria ditangkap satuan polisi anti-teror di Belgia, setelah diduga berencana melancarkan serangan terhadap kedutaan besar AS.

Penangkapan tersebut dilakukan pada Sabtu (22/6/2019), setelah pihak polisi melihat adanya tanda-tanda peningkatan kekhawatiran serangan yang akan dilancarkan.

"Seorang tersangka telah ditahan karena dugaan percobaan serangan dalam konteks teroris dan persiapan pelanggaran teroris," ujar pihak kejaksaan dalam pernyataannya, Senin (25/6/2019).

Tersangka, seorang pria yang hanya diidentifikasi sebagai MG, muncul pada Senin pagi di depan hakim investigasi yang memerintahkan penahanannya.

Tersangka membantah keterlibatannya dalam dugaan rencana serangan.

Baca juga: Seorang Pria Berupaya Meledakkan Bom di Luar Kedubes AS di Mesir

Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan menyampaikan kepada AFP bahwa tersangka adalah seorang Belgia berusia 40 tahun dan seorang mualaf.

Dia ditahan setelah timbul kecurigaan dalam perilakunya. Pria tersebut terlihat tengah "mengintai" area kedutaan sebelum ditangkap.

Juru bicara Kedubes AS tidak bersedia memberikan komentar terkait kasus tersebut.

Brussels, yang menjadi markas besar untuk Uni Eropa dan NATO, beberapa kali menjadi sasaran serangan aksi teror.

Pada 22 Maret 2016, serangan bom bunuh diri kembar menewaskan 32 orang dan melukai ratusan lainnya di Bandara Brussels dan sebuah stasiun di dekat gedung Uni Eropa. Serangan itu diklaim oleh ISIS.

Setelah serangan 2016, sejumlah serangan lain yang juga diklaim ISIS tercatat menargetkan polisi dan tentara Belgia.

Serangan teror terakhir terjadi di timur kota Liege, pada 29 Mei tahun lalu, saat tersangka bernama Benjamin Herman menembak mati dua polisi wanita dan seorang pelajar.

Baca juga: Kelompok Misterius Tembaki Kantor Kedubes AS di Turki

Belgia sempat menetapkan tingkat siaga teror pada level empat, yang berarti ancaman serangan yang serius dan segera, telah diberlakukan dua kali tetapi untuk durasi yang terbatas.

Pertama diberlakukan untuk pertama kalinya selama seminggu setelah serangan 13 November 2015 di Paris yang merenggut nyawa 130 orang dan melukai ratusan lainnya.

Siaga empat selanjutnya terjadi setelah serangan pada Maret 2016. Polisi meyakini sel teroris ada di balik serangan Perancis dan Belgia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com