Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkal Migran, Meksiko Kerahkan 15.000 Tentara dan Pengawal Nasional

Kompas.com - 25/06/2019, 13:13 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Pemerintah Meksiko terus meningkatkan jumlah petugas di perbatasan untuk menahan migran dari menyeberang ke Amerika Serikat.

Hampir 15.000 personel dari tentara dan Pengawal Nasional Meksiko telah dikerahkan ke perbatasan dengan AS.

Peningkatan pengamanan di perbatasan utara Meksiko dilakukan di tengah tekanan dari Presiden Donald Trump agar negara itu memperlambat gelombang migran dari Amerika Tengah yang melintasi perbatasan dan memasuki wilayah AS.

Awal bulan Juni lalu, otoritas Meksiko telah berjanji bakal memperkuat perbatasan dengan menurunkan 6.000 personel Pengawal Nasional, namun tidak mengungkapkan seperaba jauh tindakan keras akan diambil.

Baca juga: Demi Tangkal Migran Ilegal, Presiden Meksiko Berniat Jual Pesawat Kepresidenan

"Kami melakukan penyebaran total, antara pasukan Pengawal Nasional dan tentara, antara 14.000 hingga hampir 15.000 personel, ke perbatasan utara," kata Menteri Pertahanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval, dalam konferensi pers bersama Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, Senin (24/6/2019).

Sandoval pun mengonfirmasi jika pengerahan ribuan personel Pengawal Nasional dan tentara Meksiko itu dimaksudkan untuk mencegah para migran menyeberang ke AS.

"Mengingat bahwa migrasi (tak terdokumentasi) bukanlah kejahatan, melainkan pelanggaran administratif, kami hanya menahan dan menyerahkan mereka kepada otoritas imigrasi," ujar Sandoval.

Namun tindakan keras pemerintah Meksiko dengan menghentikan para mifran tersebut dari melintasi perbatasan telah menuai kritik.

Kebijakan itu disebut telah bergeser dari praktik sebelumnya, di mana pasukan keamanan Meksiko menahan migran tanpa dokumen saat melakukan perjalanan di negara itu, tapi biasanya tidak menahan mereka dari melintasi perbatasan AS.

Baca juga: Diancam Trump, Meksiko Kirim 6.000 Tentara Tangkal Migran ke Guatemala

Praktik itu memicu protes setelah seorang fotografer AFP mendokumentasikan pada pekan lalu, bagaimana Pengawal Nasional bersenjata lengkap di Ciudad Juarez dengan paksa menghentikan dua wanita dan seorang gadis muda dari menyeberangi sungai Rio Grande ke Amerika Serikat.

Dalam beberapa kasus, keluarga migran dipaksa terpisah saat beberapa anggota berhasil melintasi perbatasan sementara lainnya ditahan di pihak Meksiko.

"Itu bukan pekerjaan tentara, polisi federal tidak dilatih untuk berurusan dengan migran. Kebijakan ini jelas merupakan pelanggaran hak asasi manusia," ujar Kepala Tempat Penampungan Migran Casa del Migrante di Ciudad Juarez, Fransisco Javier Calvillo.

Para migran itu melarikan diri dari kemiskinan dan kekerasan geng di negara asal mereka di Amerika Tengah. Mereka melintasi Meksiko dengan harapan dapat mencapai Amerika Serikat dan mendapat kehidupan yang lebih baik.

Hukum internasional melindungi hak migran tak berdokumen untuk melintasi perbatasan internasional dan meminta suaka.

Baca juga: Maskapai Meksiko Tawarkan Penerbangan 1 Dollar Bagi Migran yang Ingin Pulang

Telah ada peningkatan besar dalam migran yang melintasi perbatasan AS dengan Meksiko dan mencari suaka, dalam beberapa bulan terakhir.

Petugas AS dilaporkan telah menagan 144.000 migran di perbatasan pada bulan Mei, naik 32 persen dari April dan 278 persen sejak Mei 2018. Trump ingin Meksiko berbuat lebih banyak untuk mengurangi angka itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com