"Percaya atau tidak, saya ingin melakukannya sambil berada di dalam mobil. Saya sempat bergumam bahwa jika ada kesempatan, saya akan melakukannya," akunya.
Jack mengakui dia sempat berperang melawan pasukan dari rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Kini, dia berkata sudah menyesal sudah berada di "orang yang salah".
Dia meminta orangtuanya untuk bersabar. "Saya berharap bisa bertemu dengan mereka suatu hari nanti. Saya ingin melihat mereka, lebih dari hidup saya," ujarnya.
Baca juga: Anggota ISIS Berjuluk The Beatles Mengaku Menyesal dan Minta Maaf
Sementara itu, Lane mengaku dia dan suaminya sangat bersyukur setelah mengetahui kondisi putra mereka baik-baik saja, dan bahwa ternyata dia memikirkan mereka.
"Sekarang, kami hanya ingin mengeluarkannya dari sana. Situasi menyedihkan ini sudah berlangsung terlalu lama. Kami akan melakukan kampanye agar dia mendapat persidangan yang adil," beber Lane.
Dalam pernyataan di depan persidangan, Lane mengatakan dia hanya melakukan "apa yang dilakukan setiap orangtua jika melihat nyawa anak mereka dalam bahaya."
Lebih lanjut, Kepala Eksekutif Active Change Foundation Hanif Qadir yang pernah berusaha menderadikalisasi Jack menuturkan, dia masih melihat Jack sebagai ancaman.
"Namun kami bisa mengubah ancaman itu menjadi sebuah harapan jika kami bisa mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan individu itu," terang Qadir.
Baca juga: Kurdi Suriah Serahkan 14 Anak Yatim Piatu ISIS kepada Perancis dan Belanda
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.