Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Bangunan Runtuh di Kamboja Capai 24 Orang, Kontraktor China Ditahan

Kompas.com - 24/06/2019, 15:46 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Polisi Kamboja melakukan pengusutan menyusul adanya tambahan korban tewas dalam insiden bangunan runtuh yang terjadi pada Sabtu (22/6/2019).

Dilaporkan The Guardian Minggu (23/6/2019), korban tewas bangunan runtuh di Sihanoukville mencapai 24 orang dengan harapan untuk menemukan korban selamat pun menipis.

Tiga warga negara China dan seorang pemilik tanah setempat yang terlibat dalam proses kontruksi bangunan itu ditangkap, dengan insiden itu diselidiki.

Baca juga: Gedung Runtuh di Kamboja Timbun Puluhan Pekerja, 3 Orang Tewas

Bangunan tujuh lantai yang belum selesai dibangun kolaps pada Sabtu dini hari waktu setempat ketika puluhan pekerja tengah tertidur di lantai dua.

Kondominium itu didirikan di tepi pantai yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir di mana para turis berbondong-bondong menuju kasino yang baru didirikan.

Otoritas Provinsi Preah Sihanouk menuturkan, petugas penyelamat menemukan lima jenazah selama melakukan penggalian puing-puing logam dan beton sepanjang malam.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen meninjau lokasi kejadian pada MInggu malam. Dalam foto yang dirilis, terlihat Hun berdiskusi dengan pejabat pemerintah.

Selain 24 korban tewas, 24 pekerja juga terluka. Salah satunya adalah Nhor Chandeun yang tengah tidur bersama istrinya ketika mendengar suara gemuruh.

Dia mengungkapkan tak lama setelah suara gemuruh itu, bangunan mulai bergetar dan runtuh menimpa mereka. Mereka terperangkap selama 12 jam sebelum dievakuasi.

Menurut keterangan kementerian tenaga kerja, terdapat 30 pekerja di lokasi kejadian. Namun Nhor mengaku ada sekitar 55 hingga 60 orang di bawah bangunan.

Kerabat yang putus asa di rumah sakit setempat mengatakan, sekitar selusin orang diyakini masih terkubur di lantai yang sama. Antara lain Khim Pov.

"Saya kehilangan suami dan keponakan saya," ratap perempuan 47 tahun itu. Dia selamat setelah merangkak keluar dari bangunan dan saat ini dirawat karena terluka.

"Saya tidak berharap suami saya bakal selamat. Sebab, jenazah yang dikeluarkan dari reruntuhan gedung sudah menjadi rata," ujar Khim kembali.

Hal senada juga diutarakan seorang tentara yang bekerja di lokasi kejadian kepada AFP. Terdapat sorotan soal standar perusahaan konstruksi China yang beroperasi di Kamboja.

Jur bicara Kementerian Manajemen Tanah, Perencanaan, dan Pembangunan Seng Loth dikutip Xinhua berkata, bangunan yang didirikan itu tidak mempunyai izin.

Seng menerangkan, proyek itu tidak mempunyai lisensi dengan pemerintah setempat sudah dua kali mengeluarkan peringatan kepada kontraktor. Namun tak digubris.

Kedutaan China di Phnom Penh dalam keterangannya Senin (24/6/2019) menyatakan, mereka mendukung penyelidikan dan berhubungan dengan otoritas setempat.

Kedutaan menyampaikan kesedihan atas insiden tersebut dan memerintahkan perusahaan di China untuk mengerahkan alat berat guna membersihkan puing-puing.

Baca juga: Panggung Audisi Pertunjukan Tari Runtuh, Seorang Remaja China Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com